Jejamo.com, Lampung Timur – Obat dari musibah atau azab yang datang silih berganti adalah dengan memohon ampun kepada Allah Swt.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Zaky Mirza saat mengisi tablig akbar di lapangan Sribhawono, Minggu, 30/12/2018. Acara ini inisiasi aparatur Desa Sribhawono, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lampung.
Di depan ribuan jamaah yang hadir, dirinya menyampaikan bahwa datangnya bencana bisa jadi ujian, musibah, atau bahkan sebuah azab.
“Bagi orang yang soleh, bencana yang datang seperti sekarang ini adalah ujian. Namun, bagi orang yang tidak pernah salat, tidak pernah zakat, serta durhaka terhadap suami ini bisa jadi azab,” terang Ustaz Zaky Mirza.
Ujian atau azab, yang tahu itu semua bukan orang lain, namun diri pribadi. Kata dia, kebanyakan manusia inget Allah hanya dalam dua hal, yakni sedang susah dan ketika mengingat kematian.
“Jadikan setiap yang kita lakukan sebagai kiprah kita untuk membantu sesama,” pesannya.
Sebelum dibukanya pelelangan kaligrafi dan lukisan Kakbah untuk penggalangan dana tsunami Selat Sunda, muslim Uighur, dan Palestina, Ustaz berpesan bahwa dalam menghadapi bencana, ada 3 hal yang harus dilakukan.
Yang pertama adalah menjaga salat berjamaah di masjid, minta ampun kepada Allah jika bersalah, dan lakukan ibadah dengan hanya berharap rida dan cintanya Allah Swt. [Nurmeiati Eka Ananta]