Jejamo.com, Bandar Lampung – Kurang dari dua bulan, Idul Adha akan menyapa kita. Umat muslim di seluruh dunia mempersiapkannya dengan cara yang berbeda, sesuai budaya masing-masing, tapi sarat dengan kemeriahan yang serupa.
Semua berada dalam spirit meraih takwa dan kebahagiaan berbagi. Hal ini terekam dalam delapan tahun perjalanan Global Qurban.
Selama perjalanannya, Global Qurban telah menyebarkan manfaat kurban ke penjuru negeri dan dunia. Pada tahun pertamanya, yakni tahun 2011, Global Qurban berhasil mendistribusikan 3.645 ekor hewan kurban untuk 175.400 penerima manfaat di empat negara.
Angka tersebut kian meningkat setiap tahunnya, menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Tahun lalu, nikmat kurban menjangkau lebih dari tiga juta jiwa di 40 negara. Mereka umumnya para pengungsi konflik kemanusiaan di sekat perbatasan, sampai keluarga prasejahtera di desa terpencil.
Tidak hanya muslim, gurihnya daging kurban juga dinikmati oleh nonmuslim yang membutuhkan uluran tangan di kawasan rawan bencana. Tahun lalu, mereka semua mendapatkan manfaat yang sama, sesuai dengan fitrah Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Lalu, tepatnya negara mana saja yang dijejaki Global Qurban dalam misinya memberikan daging kurban terbaik dari Indonesia?
Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbanyak di Asia, bahkan dunia. Namun, Muslim di Asia juga menyebar hingga ke pelosok stepa Mongolia. Dari Indonesia hingga Asia Tengah, kurban dibagikan untuk mereka yang paling membutuhkan.
Di kawasan ASEAN, Global Qurban menyambangi Indonesia, Filipina, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Beberapa komunitas Muslim di negara-negara ini jarang sekali merayakan Idul adha, sehingga kedatangan daging qurban ke pintu rumah mereka disambut dengan sukacita.
Di Asia Timur, Global Qurban menyapa Taiwan dan masyarakat Uyghur di Tiongkok. Bergeser ke tengah, Global Qurban mengirimkan daging qurban ke Mongolia, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan. Di negara-negara eksotis ini, Global Qurban bertemu mereka yang rentan terhadap bencana alam.
Di Asia Selatan, Global Qurban juga menyambangi India, termasuk di dalamnya Kashmir, Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, dan Pakistan. Di negeri-negeri plural ini, Muslim hidup berdampingan dengan non-Muslim dalam damai.
Sayangnya, mereka masih harus menghadapi serangkaian bencana alam yang membuat mereka rentan tidak memiliki makanan. Kemiskinan pun menghantui di tengah geliat pariwisata. Bagi mereka, daging qurbanyang diantarkan Global Qurban merupakan berkah yang jarang mereka rasakan.
Di perpotongan Asia dan Eropa, Global Qurban pun mengulurkan tangan pada pengungsi Suriah di Turki. Setelah menyaksikan tahunan konflik berdarah, dikejar trauma dan kehilangan, nikmat kurban menjadi pelipur lara temporer bagi mereka. Sejenak, para pengungsi dapat merasakan nikmatnya kehidupan normal yang biasa mereka rasakan dulu.
Kawasan Timur Tengah pun merasakan nikmatnya daging kurban tahun lalu. Yaman yang masih dirundung konflik, menderita kelaparan, dan terserang epidemi kolera, sejenak bisa berbahagia dengan daging kurban yang ada. Begitu pula dengan Irak yang masih dirundung konflik.
Suriah dan Palestina yang masih berdarah, menyaksikan solidaritas masyarakat Indonesia. Tidak lupa juga, pengungsi Suriah dan Palestina di Yordania dan Lebanon. Kurban dikirim ke tenda-tenda pengungsian, rumah-rumah yang tidak memiliki akses listrik dan air bersih. Daging lezat menjadi penghibur sementara ibu yang kehilangan suaminya, ayah yang kehilangan anggota tubuhnya, dan anak yang dikejar trauma.
Kepala Cabang ACT Lampung Yungki Pramono, menjelaskan pada bulan Juli dan Agustus 2018 ini masyarakat yang ingin berqurban hanya membayar Rp1,7 juta untuk kambing dan Rp11,9 juta untuk sapi.
Kurban melalui ACT sangat mudah, cukup tranfer melalui rekening Yayasan Global Qurban BNI Syariah 888 0000 372 kemudian konfirmasi ke 081274330001.
“Harga tersebut merupakan urban yang untuk dalam negeri, sedangkan harga kurban luar negeri silakan menghubungi nomor WhatsApp di atas,” paparnya dalam rilis yang diterima jejamo.com, Senin, 9/7/2018.(*)