Jejamo.com, Bandar Lampung – Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, bukan untuk hidup semata, melainkan untuk mengabdi kepada-Nya.
Sebab itu, Allah memberikan perintah yang sangat erat kaitannya dengan usaha dan kesungguhan manusia itu sendiri. Salah satu perintah-Nya yaitu berkurban.
“Qurban berasal dari kata qoroba yaqrobu yang artinya mendekat. Jadi, berkurban adalah salah satu ibadah yang mendekatkan seseorang kepada Allah,” papar Ustaz DR. Amir Faisal Fath dalam rilis yang dikirim ACT Lampung hari ini.
Secara hakikat, kata Ustaz Amir, ibadah kurban merupakan syiar dalam Islam. Syiar yang mengenalkan kepada umat bahwa berkurban itu perihal menyembelih.
Bukan hanya bagi-bagi daging, melainkan simbol untuk menyembelih kerakusan, ketamakan, amarah, kebodohan, keangkuhan, dan segala sifat tercela yang ada pada diri manusia.
Menurut kamus etimologis, kurban adalah harta abadi. Artinya, ibadah berkurban akan menjadi tabungan istimewa yang bisa menolong kita di akhirat nanti.
Dalam tinjauan sosial, berbagi daging kurban kepada sesama merupakan perbuatan terpuji. Umat bisa berbagi nikmat kepada sesama dan harta pun menjadi berkah.
Dari sanalah filosofi perintah kurban muncul melalui ayat-ayat pada beberapa surat Alquran, salah satunya Surat Al-Kautsar ayat 1-3 yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan salat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu adalah yang terputus.”
Dengan begitu, muslim di seluruh dunia bisa menjadikan Idul Adha sebagai momen untuk berbagi. Siapa saja bisa melaksanakan ibadah kurban, perempuan atau laki-laki, tua atau muda, maupun kaya atau miskin. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan ibadah sekaligus menebarkan kebaikan.
Selain mengajak umat untuk meraih takwa, ibadah kurban juga menebarkan kebahagiaan kepada sesama. Kebahagiaan yang tanpa disadari bisa mengeratkan rasa kasih sayang di antara mereka, sekalipun yang tak saling mengenal. Akan ada banyak kalangan yang akan terbantu, terutama bagi kaum fakir dan miskin.
Kepala Cabang ACT Lampung Yungki Pramono menjelaskan, ahun-tahun sebelumnya, Global Qurban ACT telah menjadi salah satu lembaga yang menaungi masyarakat dalam berkurban. Sebab itu, kini tim Global Qurban-ACT Lampung sedang mempersiapkan diri dalam menyalurkan amanah para perkurban.
Tim akan kembali menyapa masyarakat Indonesia hingga ke pelosok-pelosok, serta tak ketinggalan masyarakat mancanegara yang berada di negara-negara konflik kemanusiaan.
“Pada Juli dan Agustus 2018 ini masyarakat yang ingin berqurban hanya membayar Rp1,7 juta untuk kambing dan Rp11,9 juta untuk sapi. Kurban melalui ACT sangat mudah, cukup tranfer melalui rekening Yayasan Global Qurban BNI Syariah 888 0000 372 kemudian konfirmasi ke 081274330001. Insya Allah ACT amanah menyalurkan daging kurban kepada masyarakat di pelosok Indonesia dan dunia seperti Palestina, Rohingya dan Suriah,” paparnya.(*)