Jejamo.com, Kota Metro – Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dikejutkan dengan kabar 19 orang yang terpapar Covid-19 secara bersamaan. Pemaparan ini diduga terjadi usai kegiatan apel di halaman Pemkot Metro pada tanggal 5 April 2021. Selain itu metode absen pegawai yang menggunakan mesin fingerprint atau sidik jari diduga menjadi pemicu pemaparan Covid-19.
Diketahui sudah setahun Pemkot Metro tidak melakukan kegiatan apel, dikarenakan sedang di masa pendemi Covid-19. Hingga pada 5 April 2021 Wali Kota Metro Wahdi Siradjudin melakukan apel mingguan.
Salah satu ASN di bagian umum yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi Jejamo.com melalui sambungan telpon mengatakan, dia dan bersama 18 orang lainnya mengeluhkan tidak enak badan usai apel di halaman Pemkot Metro.
“Kami tidak tahu tertular dari mana, tetapi usai upacara kami kumpul-kumpul, namanya juga perempuan, karena upacara panas kami ngobrol satu ruangan dan tidak memakai masker. Atau mungkin dari absen fingerprint yang masih berjalan. Dari hasil swab hari ini saya dan beberapa teman kerja positif Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Redo Akbar menjelaskan, tingkat pemaparan melalui sidik jari sangan kuat dalam penularan Covid-19.
“Cukup tinggi, jika benda tersentuh jari yang terdapat muatan virus dan jari selanjutnya menyentuh area sama dan kemudian lalu menyentuh area wajah seperti mulut dan hidung, maka kemungkinan orang tersebut terpapar cukup tinggi. Yang penting tetap prosedur 5M dan mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah,” kata Redo melalui pesan singkat.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Adrianti mengatakan jika mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah absen fingerprint maka tidak masalah karena tidak menularkan virus.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Metro Wahdi Siradjudin menjelaskan, tidak ada hubungannya antara pemaparan Covid-19 dengan upacara apel atau melakukan absen menggunakan mesin fingerprint asalkan mematuhi protokol kesehatan.
“Tidak ada hubunganya dengan apel, kecuali ada satu orang positif lalu mereka bergerombol. Apel itu kegiatan bagus, sama dengan berjemur, bila perlu kami kerja di luar tidak apa, malah sehat,” ujarnya.
Terkait absen fingerprint, Wahdi juga menilai tidak jadi persoalan bila mengikuti protokol 5M. Apalagi sebelum absen terlebih dulu menggunakan cairan disinfektan atau mencuci tangan.(*)