Jejamo.com, Tanggamus – Nilai jual tinggi dan masa panen yang cepat menjadi alasan warga Kabupaten Tanggamus membudidayakan madu klebah lanceng.
Ahmadi Sumaryanto, petani lebah klanceng asal Kecamatan Gisting mengatakan tertarik membudidayakan madu lebah klanceng karena lebahnya tidak menyengat, dan bisa dipanen selama 20 hari sekali, sehinga mudah untuk dibudidayakan.
Selain itu, khasiat yang terkandung pada madu lebah klanceng diyakini lebih banyak dari madu lebah biasa, ditambah harga jualnya yang mahal dan cocok diberbagai suhu dan cuaca.
Madu dari lebah klanceng sendiri memiliki ciri khas rasanya campuran antara asam dan kecut, pahit dan juga manis, warnanya kuning agak kecokelatan dan sedikit keruh, dan memiliki tingkat kekentalan lebih rendah dari madu pada umumnya.
“Madu ini baik untuk dikonsumsi setiap hari dan memiliki kandungan zat yang dapat memperkuat sistem imun dalam tubuh, sehingga sangat baik untuk mencegah penyakit kanker,” ujar Ahmadi kepada Jejamo.com, Rabu, 14/4/2021.
Ditambahkannya, untuk saat ini petani yang yang membudidayakan madu lebah klanceng di Tanggamus semakin lama semakin banyak, dalam naungan Ikatan Lebah Madu Indonesia (ILMI).(*)[Zairi]