Jejamo.com, Bandar Lampung – Seratusan orang yang menamakan diri Rakyat Lampung Bergerak (RLB) mendemo KPUD Lampung di depan Hotel Novotel, Minggu, 8/7/2018.
Demo itu dilakukan usai rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilihan Gubernur dan dan Wakil Gubernur Lampung tahun 2018 di Hotel Novotel hari ini.
Koordinasi lapangan RLB Rismayanti Borthon menuding adanya keterlibatan pemilik korporasi besar dalam pemenangan pasangan calon nomor tiga Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim pada Pilgub 2018 yang sarat politik uan.
“Praktik politik uang yang disokong oleh korporasi mencabik-cabik dan mencederai kesakralan proses hajat rakyat lima tahunan di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Risma mengajak seluruh komponen masyarakat harus menyatukan sikap dan langkah untuk menolak keras hasil pemilihan gubernur 2018am
“Ini sebagai langkah menghentikan campur tangan kekuatan modal yang ingin menghancurkan kehidupan berdemokrasi, budaya, dan harkat martabat masyarakat Lampung,” kata dia.
Dia meminta KPU Provinsi Lampung mengusut tuntas politik uang pada Pilgub lalu.
“Kami juga meminta Bawaslu dibekukan karena membiarkan pelaku politik uang,” pungkasnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com
