Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tren Topi Laken Bisa Jadi Pelung Bisnis Baru

Topi Laken
Topi laken kini tengah populer di kalangan anak muda tanah air. Tren ini tentu tak lepas dari banyaknya sosok artis yang menggunakan topi yang berbahan dasar laken tersebut | entrepreneur.bisnis.com

Jejamo.com – Topi laken kini kembali menjadi trend di kalangan anak muda tanah air. Tren ini tentu tak lepas dari peran para artis yang konsisten menggunakan topi berbahan dasar laken tersebut. Sebut saja Tompi, Glenn Fredly dan beberap artis lain yang menggunakan topi bergaya khas itu dalam beberapa kesempatan.

 

Permintaan topi ini kian meningkat beberapa tahun terakhir. Sejumlah pedagang di Jakarta mengaku kerap kehabisan stok karena tingginya permintaan. Mereka biasanya mendapatkan topi laken dengan mengimpor dari Belanda langsung.

 

Topi impor ini kemudian dibentuk ulang sesuai dengan model dan bentuk yang kini banyak diminati. Topi laken impor tersebut dijual dengan harga berkisar antara Rp 55 ribu hingga Rp 500 ribu sesuai dengan bentuk dan modelnya. Seperti dilaporkan Tempo.co.

 

Sementara pengrajin topi laken lokal di Surabaya juga mengaku mengalami lonjakan permintaan, sejak dua tahun terakhir. Hal ini seperti diungkapkan Abdul yang menjual topi laken hasil produksinya secara online.

 

Abdul mengaku, selama bahan laken masih didapatkan, ia akan tetap konsisten menggunakan bahan tersebut karena kualitasnya yang lebih baik dan tahan lama. Hal itu dilakukan karena bahan tersebut telah menjadi ciri khas produksi topi tersebut secara turun-temurun.

 

Abdul percaya prospek di bisnis ini masih tetap cerah di masa yang akan datang. Terutama karena kian meluasnya pasar konsumen topi, serta gaya hidup dan penampilan yang dinamis. “Produsen yang memanfaatkan pemasaran online masih terbatas, hal ini yang bisa diambil peluangnya,” ujar Abdul.

 

Selain itu, menurut Abdul, kepekaan produsen terhadap tren terkini dan dunia fesyen juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis dan daya tarik topi laken bagi konsumen. “Yang terpenting produsen topi harus bisa mengikuti tren, caranya dengan rajin mencari informasi tentang gaya terbaru topi di luar negeri di internet,” terang Abdul.(*)

 

Tempo.co

Populer Minggu Ini