Jejamo.com, Lampung Selatan – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lampung Selatan kembali mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah.
Rapat koordinasi minggu pertama di Desember ini diikuti TPID Lampung Selatan melalui aplikasi zoom meeting dari Ruang Kabag Perekonomian Setdakab Lampung Selatan, Senin, 4/12/2023.
Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian yang menjelaskan adanya kenaikan inflasi dari bulan Oktober ke November. Di mana sebelumnya pada bulan Oktober inflasi di Indonesia sebesar 0,17 persen dan pada bulan November menjadi 0,38 persen. Adapun penyumbang terbesar inflasi di Indonesia masih disebabkan oleh makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,32 persen.
“Kita perlu waspada betul karena mengalami kenaikan year on year. Dari sisi dunia atau global untuk masalah barang, pangan, jasa. Inflasi tidak terlepas dari dunia. Kita melihat bahwa ekonomi dunia memang sedang melamban, saat ini dari 185 negara di dunia, pertumbuhan ekonomi kita itu 4,94 persen dan ini cukup bagus,” kata Mendagri Tito.
Tito juga menyebut dari 185 negara di dunia, Indonesia menduduki posisi ke-138 dengan angka 2,86 persen. Adapun negara dengan inflasi tertinggi diduduki oleh Venezuela dan posisi terendah negara Kamerun.
Sementara pada negara G20, tingkat inflasi Indonesia menduduki peringkat 18 dari 24 negara G20. Dengan posisi inflasi tertinggi diduduki oleh negara Argentina sebesar 143 persen dan posisi terendah atau terbaik negara China sebesar -0,2 persen.
“Kemudian di Asean kita berada di posisi ke-8 dari 11 negara, jadi tidak terlalu buruk tapi harus tetap waspada karena 2 bulan ini trennya naik dari 2,2 persen ke 2,5 persen dan sekarang 2,8 persen,” imbuhnya.
Tingkat inflasi tertinggi di Indonesia pada tingkat provinsi untuk posisi pertama diduduki oleh Provinsi Lampung, dengan tingkat inflasi sebesar 4,10 persen. Sementara, pada posisi inflasi terendah diduduki oleh Provinsi Aceh dengan tingkat inflasi sebesar 1,44 persen.(*)