Jejamo.com, Lampung Selatan – Sebanyak 60 orang dari tim Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) XIII Lampung bersama masyarakat Desa Berundung, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, melakukan penanaman di daerah Kawasan Hutan Lindung (KHL) Pantai Timur, Register 1 Way Pisang.
Sebanyak 1.500 batang mangrove jenis bakau atau Rhizopora apiculata ditanam. Bibit bakau tersebut merupakan bantuan dari Persemaian Permanen Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Karang Sari, Kecamatan Ketapang. Lokasi penanaman adalah eks tambak yang telah terkena abrasi.
Kegiatan ini diinisiasi UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) XIII Gunung Rajabasa-Way Pisang-Batu Serampok, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung yang memiliki wilayah pengelolaan pada sebagian kawasan hutan di Kabupaten Lampung Selatan. Tugas KPH XIII Lampung sendiri adalah sebagai pelaksana dari kebijakan/program Dinas Kehutanan Provinsi Lampung yang salah satu di antaranya adalah merehabilitasi hutan yang kritis/rusak.
Melihat kondisi KHL Pantai Timur Way Pisang yang memiliki luas 505 Hektar saat ini keadaannya sangat kritis dan memprihatinkan. Sebanyak 90 % kawasan hutan mangrovenya telah rusak dan berubah menjadi areal pertambakan dan sering terjadi abrasi.
Tim KPH XIII Lampung bergerak untuk menghijaukan kembali kawasan hutan lindung tersebut. Kawasan ini sendiri berada di sepanjang pantai di daerah Desa Pematang Pasir dan Desa Berundung, Kecamatan Ketapang serta Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut Wahyudi Kurniawan, Kepala UPTD KPH XIII Gunung Rajabasa-Way Pisang-Batu Serampok, tujuan dari penanaman ini adalah untuk memperbaiki kawasan hutan sehingga fungsi lindungnya dapat terjaga. Selain itu kegiatan ini juga dalam rangka menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memperbaiki hutan mangrove yang ada di sekitarnya sehingga bisa mencegah terjadinya abrasi di daerah pesisir pantai.(*)
Rilis
