Jejamo.com – Meski memiliki udara yang masih bersih dan lingkungan asri, namun kesadaran masyarakat suku Asmat terhadap bahaya polusi patut diacungi jempol.
Meski jalan-jalan sudah dibangun dengan beton, namun di Distrik Agats Kabupaten Asmat Papua tidak ada kendaraan berbahan bakar minyak.
Kendaraan masyarakat setempat hanya ada dua jenis, yakni sepeda dan motor listrik. Motor listrik ini biasa disebut warga dengan motor cas.
Motor listrik tidak mengeluarkan emisi. Inilah alasan paling bijak untuk tidak menggunakan kendaraan dengan BBM.
“Di sini semua orang menggunakan motor cas. Tidak ada motor yang pakai bensin,” tutur Tery, salah seorang wartawan setempat.
Dia mengatakan, warga menggunakan motor cas bukan karena harga bensin di wilayah Asmat mahal. “Orang pakai motor cas karena anti polusi udara. Selain itu ada larangan dari bupati,” tambahnya sebagaimana dilansir detik.com
Kebijakan dan kesadaran warga di wilayah Asmat tampaknya pantas menjadi refleksi kehidupan masyarakat kota. Di tengah alam yang masih asri dan alami pun, masyarakat pun masih menghindari polusi udara.(*)