Jejamo.com, Lampung Selatan – PT Simpur Mobil Lampung sebagai diler merek Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), meluncurkan Tata Super Ace HT 1400 cc Diesel, Sabtu, 11/11/2017.
Account Manager PT Tata Motors Distribusi Indonesia Rifin Tanuwijaya Key mengatakan, launching Tata Super Ace HT 1400 cc diesel dalam rangka memenuhi kebutuhan daya angkutan lebih baik.
“Selain itu daya menanjak lebih baik dan konsumsi bahan bakar juga lebih baik, kami juga sekaligus memperkenalkan Tata Super Ace HT atau High Torsi,” ujarnya saat konfrensi pers.
Super Ace HT, lanjut Key, dibekali rasio gir poros belakang yang lebih besar dan interior bernuansa hitam lebih elegan.
“Super Ace HT, sebelum peluncuran resminya telah diuji di berbagai medan dan mendapatkan respon yang sangat positif dari konsumen dan operator,” paparnya.
Ia menuturkan, Bandar Lampung terpilih menjadi kota ketiga dalam rangkaian peluncuran regional Super Ace HT karena TMDI ingin memperkuat fokus pemasaran produk pikap di Sumatera, termasuk di Lampung.
“Mengingat ekonomi di Sumatera ini berpotensi tumbuh pesat seiring membaiknya situasi dunia usaha di Indonesia. Khususnya usaha di bidang logistik, usaha angkutan hasil bumi, baik pertanian, perkebunan dan perikanan,” jelasnya
Super Ace adalah pikap 1400 cc bermesin diesel di Indonesia telah sukses menjadi tulang punggung penjualan Tata Motors di Indonesia sejak 2013.
“Super Ace HT diharapkan dapat melanjutkan sukses versi terdahulunya dan mampu memenuhi harapan penggunanya yang didominasi pengusaha yang membutuhkan pikap 1 ton dengan harga terjangkau ini,” kata dia.
Sementara itu, Branch Director PT Simpur Mobil Lampung Wilton Setiawan Toyip mengatakan mobil pick up ini lebih mewah dan memiliki berbagai keunggulan dari pendahulunya.
“Mobil ini memiliki desain gaya yang elegan mulai dari interior dan eksterior. Harga on the road hanya Rp133 juta. Dengan adanya yang baru yang lama kami setop penjualannya,”katanya.
Meski perbedaannya tidak terlalu signifikan, keunggulan yang sangat terasa yakni lebih irit dan jagoan di tanjakan.
“Mobil ini unggul di semua medan, sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia. Ketika tanjakan gigi dua bisa menanjak. Sedangkan lapasitas maksimal bisa dua ton,” terangnya.
Dia menambahkan, untuk produksi sebanyak 200 unit mobil per bulan di Indonesia. Sementara di Lampung, pihaknya menargetkan sekitar 20-30 unit penjualan.
“Kami optimistis sebab pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Mobil ini bisa diandalkan bagi pengusaha khususnya di perkebunan,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com