Jejamo.com, Lampung Timur–Sejumlah Petani di Kabupaten Lampung Timur membudidayakan jeruk keprok chokun sebagai alternatif penghasilan selain padi.
Parman, petani di Kecamatan Sekampung Udik, mengatakan, musim kemarau kali ini, dirasakan sebagai yang terparah sejak lima tahun terakhir. Akibatnya para petani di daerahnya tidak bisa menanam padi.
Karena tidak mau hanya mengeluh ia dan petani lainnya memutar otak agar bisa menenuhi kebutuhan dengan tanaman lain.
“Ya bagaimana kami mau menam padi bila kering seperti ini? Kami kemudian mencari solusi bagaimana caranya bisa mendapat penghasilan untuk keluarga,” jelasnya kepada jejamo.com, Minggu, 6/9/2015.
Parman mengatakan, para petani kemudian memilih jeruk keprok chokun untuk dibudidayaan di lahan pekarangan, kebun dan sawah.
“Jeruk keprok memiliki harga ekonomi yang tinggi Rp12.000 per kilo di pasaran. Sedangkan dari petani Rp8.000 hinga Rp10.000 per kilo,” tandasnya.(*)
Laporan kontributor jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya