
Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekitar 800 sopir angkot dari 12 trayek di Kota Bandar Lampung mengancam akan melanjutkan aksi demo, jika tuntutan meraka tidak dipenuhi oleh wali kota Bandar Lampung.
“Perubahan trayek, selain macet karena penumpukan mobil di beberapa titik, kita juga jadi sepi penumpang. Kita ini mau cari makan, mau bertahan hidup. Kalau untuk cari makan aja udah dilarang, kita mau gimana?” ujar Daud Rusdi, mewakili sopir angkot, Senin, 29/2/2016.
Sebelumnya, para sopir telah berkordinasi langsung dengan Kepala Dinas Perhubungan Kota, I Kadek Sumatra. Mereka minta agar jalur trayek tidak diubah, pasalnya perubahan trayek hanya akan menimbulkan kemacetan.
“Kami ke sini ingin duduk bersama, kalau sampai masalah ini tidak bisa diselesaikan sekarang, kami akan tetap disini, sampai malam, kami akan menginap disini,” imbuh Daud Rusdi yang juga ketua P2ABL.
Ia juga menilai, rekayasa lalu lintas yang dilakukan belum bisa menyelesaikan kemacetan dan justru membuat para sopir angkot memgalami kesulitan dalam mencari penumpang.
“Kami minta, kami dari pihak supir angkot untuk dikembalikan rute trayek kami, dan dari para pengguna jalan pun yang saya temui mengeluh dengan rekayasa ini,” pungkas Daud.(*)
Laporan Sigit Sopandi, Wartawan Jejamo.com