Jejamo.com, Bandar Lampung – Kondisi Rektor universitas Lampung Aom Karomani dan istri semakin membaik setelah dinyatakan positif Covid-19. Saat ini keduanya tengah menjalani pemulihan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek.
Rektor Unila terpapar Covid-19 usai menjadi narasumber di acara FGD di ruang GBHN, Gedung MPR RI, Jakarta, pada tanggal 9-10 November.
Pihak Rektorat Unila melakukan tracing berupa rapid test dan swab terhadap 25 orang yang pernah kontak dengan Karomani. Ada pun 25 orang tersebut, mulai dari Wakil Rektor I hingga IV, hingga ajudan, dan sopir Karomani, terkecuali wakil rektor II.
“Para pegawai yang pernah kontak dengan Rektor akan dirapid test. Ada dua yang melakukan kontak secara intens dengan Rektor yaitu supir dan ajudan. Mereka sudah dirapid tes terlebih dahulu dengan hasil nonreaktif, namun mereka tetap dilakukan tes swab,” kata Juru Bicara Unila Nanang Trenggono saat jumpa pers, Senin, 23/11/2020.
Selanjutnya setelah rapid tes ini, terdapat kebijakan kerja dari Unila berdasadkan Surat Edaran MenPAN-RB No. 67/2020, tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Tatanan Normal Baru. Dalam surat tersebut disebutkan, instansi pemerintah dengan kondisi ringan dan sedang, dapat membuat kebijakan bekerja di kantor 25 persen dan bekerja dari rumah 75 persen.
“Nantinya ini akan diterbitkan bersaaman dengan surat edaran dari Wakil Rektor II Unila. Namun untuk penerapan yang dianjurkan Satgas Covid-19, ini harus benar-benar di rumah, tidak hanya mengurangi kehadiran di kampus, tapi juga mengurangi mobilitas keluar rumah seperti tidak ke mal,” ujar Nanang.
Sementara itu, Ketua Tim Satgas Covid-19 Unila Asep Sukohar mengungkapkan, kondisi Rektor Unila Karomani bersama istri saat ini sudah membaik dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung. Sebelumnya Karomani sempat mengalami gejala ringan berupa suhu tubuh yang naik turun.
“Informasi terakhir, saturasi oksigennya mencapai 98 persen. Artinya kondisi saluran pernafasan Rektor dalam kondisi baik. Ini ditandakan dengan saturasi oksigen atau kandungan oksigen di dalam darah berada dalam kisaran normal,” ungkap Asep Sukohar.
“Rektor Unila mulanya memiliki gejala demam tinggi, selanjutnya mengalami kurang nafsu makan dan lemas, itu informasinya,” terang Asep Sukohar .
Juru bicara Unila, Nanang Trenggono mengatakan, keterpaparan Covid- 19 diunila ringan menuju sedang. Maka dari itu, Unila akan memberlakukan kerja dirumah Work From Home (WFH) dan belajar
secara daring dengan perbandingan 75 persen dirumah dan 25 persen hadir langsung .(*)