Sabtu, November 9, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Rancang Aplikasi Ujian Online, Alumni Darmajaya Raup Ratusan Juta

Davit Kurniawan menciptakan software yang bisa membantu mempersiapkan siswa menghadapi UN online 2016. | Ist.
Davit Kurniawan menciptakan software yang bisa membantu mempersiapkan siswa menghadapi UN online 2016. | Ist.

Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Memasuki tahap implementasi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) online yang akan serentak dilaksanakan pada 2016 mendatang, menginspirasi Davit Kurniawan, untuk menciptakan software yang bisa membantu mempersiapkan siswa menghadapi UN online 2016.

Alumni IBI Darmajaya ini brinisiatif membuat aplikasi CBT (Computer Based Test) online yang dapat digunakan untuk pelaksanaan ulangan harian, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), dan try out Ujian Nasional (UN).

“Software ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi sekolah untuk mempersiapkan diri dengan membiasakan guru, siswa, dan pengelola TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di sekolah dalam melaksanakan ujian-ujian secara online. Sehingga sekolah tersebut dapat siap menghadapi UN Online 2016,” ujar alumni jurusan Teknik Informatika angkatan 2005 ini.

CEO dan Founder Coresystem Solution Indonesia ini mengatakan aplikasi CBT merupakan tes berbasis komputer yang penyajian dan pemilihan soal ujian dilakukan secara terkomputerisasi. Software ini dijual seharga Rp 5 juta. Selain itu, Coresystem Solution Indonesia juga menyediakan PC seharga Rp 3 juta/unit dan server seharga Rp 8 juta untuk sekolah yang belum melengkapi laboratorium komputernya. Sementara untuk paket yang mencakup aplikasi, server, dan 40 unit PC ditaksir Rp 130 juta sudah termasuk instalasi jaringan serta pelatihan guru TIK dan admin laboratorium komputer.

“Dengan menggunakan aplikasi ini maka kita dapat menghemat penggunaan kertas (paperless) dan PC yang kami jual juga ramah lingkungan (go green) karena sangat menghemat penggunaan listrik. Dimana PC kami hanya membutuhkan daya 25 watt dibandingkan PC lainnya yang membutuhkan daya sekitar 800 watt,” ungkapnya.

Sejak dipulish sebulan yang lalu, kini aplikasi buatannya telah digunakan oleh sekitar 40 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi Lampung. Tak heran, bisnisnya ini bisa meraup omset hingga ratusan juta rupiah.

“Masing-masing guru dan siswa akan memiliki ID untuk login pada aplikasi ini. Guru dapat memasukan soal-soal ujian dalam software tersebut, dan menpublish jadwal ujian di webbase sekolah. Kemudian siswa akan melaksanakan ujian di laboratorium computer sesuai jadwal yang ditentukan,” ujar dia.

Menurutnya ujian online tentu akan menghemat menggunaan kertas, selain itu meminimalisir terjadinya kecurangan atau menyontek karena soal akan ditampilkan secara acak sehingga setiap siswa mendapatkan soal yang berbeda.

Dikatakannya, kesuksesan dari bisnisnya ini tidak terlepas dari bekal ilmu yang diperolehnya semasa kuliah di IBI Darmajaya. Menurutnya, perguruan tinggi berjulukan Kampus Biru tersebut secara konsisten berupaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa.

“IBI Darmajaya telah memberikan muatan kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah yang masuk dalam kurikulum. Selain itu juga memiliki Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) untuk mewadahi mahasiswa dalam mengembangkan dan mempromosikan bisnis mereka,” paparnya. (*)

Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.

Populer Minggu Ini