Jejamo.com, Bandar Lampung – Para bakal calon gubernur Lampung wajib memanfaatkan bonus demografi untuk kemajuan daerah ini. Jika itu tidak bisa dimanfaatkan, bonus demografi akan menjadi bumerang buat pemerintah. Alih-alih menghasilkan sumber daya manusia yang terlatih, bonus demografi justru meningkatkan angka kejahatan yang dilakukan sumber daya manusia yang tidak terdidik dan terlatih dalam ranah kerja dan usaha kreatif yang profesional.
Menurut Ketua Hipmi Lampung itu, para bakal calon gubernur yang muncul jelang Pilgub Lampung Juni 2018, ia nilai cukup punya kemampuan dalam memimpin. Masing-masing orang, kata dia, mempunya kapasitas yang dan kesempatan yang bagus untuk menata Lampung menjadi lebih baik.
“Syaratnya tentu saja dengan melibatkan semua komponen masyarakat dan pemangku kepentingan sesuai dengan bidang masing-masing. Pemda tidak bisa sendirian untuk membangun, butuh kontribusi pihak lain,” ujarnya kepada jejamo.com, Selasa, 25/4/2017.
Pemda, kata dia, mesti menata dengan sungguh-sungguh sumber daya manusia yang ada. Ia juga menganjurkan agar sumber daya manusia yang menempuh pendidikan tinggi, menambah dengan skill dan kecakapan tertentu.
“Pendidikan yang berorientasi kelilmuan saja sekarang tidak mencukupi. Mahasiswa mesti menambah pengetahuan dan kemampuan yang memadai. Potensi diri mesti dilejitkan, mesti diasah terus-menerus di luar agenda kampus,” ujarnya.
Kadafi menambahkan, pemda dan insan terdidik mesti siap menghadapi perkembangan zaman yang pesat. Maka itu, selain basis pendidikan akademik, sumber daya manusia yang ada juga wajib membekali diri dengan skill tertentu.
“Peran pemda, dalam hal ini kepala daerah, sangat penting. Dan tantangan ini saya nilai bisa dituntaskan para bakal calon gubernur yang sekarang ini sudah mulai geliat sosialisasinya,” pungkasnya.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com