Jejamo.com, Bandar Lampung – Penjabat Bupati Pringsewu Yuda Setiawan meminta dinas terkait memperbaiki irigasi, tanggul, dan talut yang rusak dilanda banjir dua pekan lalu. Ia juga meminta disiapkan 80 hektare lahan sawah baru demi mengantisipasi gagal panen.
Banjir Pringsewu tahun ini terbilang paling parah. Selain merendam 1.161 hektare lahan sawah, juga menyebabkan ratusan keluarga dievakuasi. Seorang bocah 8 tahun, Fikri, tewas tenggelam di Sungai Mangan, Pekon Adiluwih yang berarus deras Rabu pekan lalu, 22/2/2017.
Penjabat Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut bekerja menangani banjir.
“Banjir adalah dampak tergerusnya lahan-lahan konservasi oleh permukiman sehingga mengganggu ekosistem,” ujar Yuda Setiawan kepada jejamo.com, Rabu, 1/3/2017..
Dinas Pertanian Pringsewu dalam laporannya kepada Penjabat Bupati memaparkan, kurang lebih 1.161 hektare lahan persawahan terendam. Perinciannya, Kecamatan Pardasuka 4 hektare, Ambarawa (695 hektare), Pringsewu (119 hektare), Gadingrejo (327 hektare), Sukoharjo (16 hektare), dan Banyumas (80 hektare).(*)
Muhammad Ridwan, Kontributor Jejamo.com