Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pengrajin Sapu Ijuk Kota Metro Harapkan Uluran Tangan Pemerintah

Nizar
Sejumlah pengrajin sapu ijuk di Kota Metro mengharapkan bantuan pemerintah setempat | Nizar\Jejamo.com

Berita Kota Metro, Jejamo.com – Sejumlah pengrajin sapu ijuk di Kota Metro mengharapkan uluran tangan pemerintah setempat. Minimnya alat kerja dan makin maraknya sapu lantai berbahan sintetis kini semakin mengerus pendapatan mereka.

Salah seorang pengrajin sapu ijuk di Metro Pusat, Sahrodi mengatakan, sejak memulai usaha 31 tahun lalu, pemerintah Kota Metro belum pernah memberi perhatian kepada usaha kerajinan yang dijalaninya. Padahal setidaknya ada empat pengusaha sapu ijuk yang ada di Kecamatan Metro Pusat dan puluhan kepala keluarga yang menggantungkan hidup dari kerajinan ini.

Kepada Jejamo.com, Syahrodi mengaku belum pernah mendapat bantuan baik dalam bentuk pinjaman lunak ataupun alat kerja dari pemerintah setempat. Sementara, maraknya produk sapu ijuk sintetik buatan pabrik makin menghimpit pendapatan mereka.

“Saat ini cuma pakai modal sendiri, pernah ada orang Koperindag datang tapi cuma survei dan teori-teori aja, setelahnya gak ada tindak lanjut,” ujar Sahrodi.

Minimnya alat kerja membuat Sahrodi kesulitan menambah jumlah produksi sapu ijuk. Bersama dua tenaga kerjanya, ia hanya mampu memproduksi 80 gagang sapu ijuk. Saat ini, setelah dipotong biaya produksi dan upah kerja ia hanya memperoleh keuntungan 50-100 ribu per hari. Padahal sebelumnya, Sahrodi sempat mencecap keuntungan bersih hingga 5 juta rupiah per bulan.

Dengan penghasilan yang minim dan tak metentu, Sahrodi bersama empat pengrajin lainnya cuma mampu mencukupi biaya makan dan minum keluarga saja. Biaya pendidikan anak-ankanya kerap ia kesampingkan.

“Jika untuk makan dan minum sehari-hari cukup, tapi untuk biaya sekolah anak ya gak cukup,” katanya.

Sahrodi bersama pengrajin sapu ijuk lainnya berharap pemerintah setempat memberikan pinjaman lunak untuk menambah modal usaha. Setidaknya memberi pinjaman alat kerja untuk mengembangkan bisnis ke pembuatan alat rumah tangga dari bahan baku murah.

“Pemerintah jangan cuma memberi pelatihan dan survei aja, tapi beri pinjaman mesin bor dan alat bantu kerja, atau pinjaman modal usaha,” tambah Sahrodi.(*)

Laporan Nizar, Wartawan Jejamo.com,Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.

Populer Minggu Ini