Jejamo.com, Bandar Lampung – Orangtua bisa mengendalikan anak dengan banyak belajar. Mengendalikan anak tidak sulit asalkan orangtua mau belajar tekniknya. Hal itu dikemukakan pakar neuro parenting dr. Amir Zuhdi saat mengisi seminar yang diadakan IZI Lampung dan JSIT Lampung di Hotel Nusantara, Sabtu, 28/10/2017.
Kata Amir, seminar neuro parenting dengan tema mengatasi anak merupakan tema yang bagus. Dari perspektif otak, kata dia, itu diberi nama neuro parenting.
“Materi ini membedah bagaimana cara mengendalikan anak,” ujar Amir kepada jejamo.com.
“Yang harus diperhatikan orangtua yaitu menyadari bagaimana cara mengelola diri sendiri dan mengelola anak. Kenapa ada hubungan dengan diri sendiri. Karena pengalaman mengelola kendali diri sendiri akan memberikan berwarna dan memberi pengalaman emosional bagaimana cara mengendalikan anak,” paparnya.
Para orangtua yang sulit mengendalikan diri sendiri itu hampir dipastikan sulit mengendalikan anak karena dia tidak mau belajar.
“Orangtua hanya ingin anaknya menurut. Tapi, tanpa disadari, orangtua tidak bisa mengendalikan. Jangankan mengendalikan anak, mengendalikan diri sendiri saja tidak bisa,” kata dia.
Dia menuturkan, sebaiknya para orangtua belajar terlebih dahulu bagaimana mengendalikan anak.
“Otak orangtua itu bekerja pada saat mengendalikan. Latihannya, dia harus mengendalikan dirinya sendiri dulu. Ketika sudah terbiasa, mengendalikan diri sendiri itu simpel,” jelasnya.
Selain itu, peran guru juga perlu untuk melatih bagaimana pengendalian anak. Tapi guru hanya melapis.
“Peran utama orangtua karena pembentukan karakter anak terjadi sebelum anak-anak masuk sekolah,” ujarnya.
“Misalnya anak usia 3 tahun itu perlu pengendalian orangtua. Dan orangtua juga yang membuat anak kuat. Jika orangtua sulit mengendalikan anak, harus mengecek diri sendiri,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com