Jejamo.com, Bandar Lampung Naposo (Pemuda) Silahisabungan se-Bandar Lampung dan sekitarnya memberikan bantuan berupa sembako dan pakaian bekas laik pakai kepada korban penggusuran Pasar Griya, Kecamatan Sukarame, Minggu malam tadi, 22/7/2018. Bantuan tersebut hasil penggalangan dana yang dilakukan Naposo Silahisabungan.
“Sembako tersebut hasil urunan para Naposo Silahisabungan. Sedangkan pakaian bekas sumbangan masyarakat dan beberapa anggota Naposo Silahisabungan. Semuanya kami berikan kepada Hasan, perwakilan korban penggusuran,” kata Rico Fritz Sinurat, Koordinator Naposo Silahisabungan Bandar Lampung, melalui keterangan tertulisnya, Senin, 23/7/2018.
Dia mengatakan, penggalangan dana bagi korban penggusuran merupakan bentuk empati. Pihaknya berharap, bantuan yang tak seberapa itu dapat bermanfaat bagi para korban penggusuran.
“Kami memandang hal ini sebagai persoalan kemanusiaan. Terlepas para korban salah atau tidak, mereka tetap saudara kita dalam kemanusiaan,” ujarnya.
Alumnus FISIP Universitas Lampung (Unila) itu menambahkan, selain menggalang dana, Naposo Silahisabungan juga menerima bantuan dari masyarakat. Nantinya, bantuan tersebut diberikan kepada korban penggusuran Pasar Griya.
“Kami menerima bantuan berupa uang maupun bahan pokok. Bagi yang ingin mengulurkan tangan dapat menghubungi saya pada nomor 0812 7869 2643,” kata Rico.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menggusur Pasar Griya, Jumat lalu, 20 Juli 2018. Penggusuran berakhir ricuh karena warga yang didampingi sejumlah aktivis mahasiswa bentrok dengan aparat.
Dalam bentrokan tersebut, sebanyak 11 orang dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Salah satu di antara korban didagnosis patah kaki.(*