Jejamo.com, Pesisir Barat – Dampak longsor yang terjadi di Kecamatan Lemong Pesisir Barat hingga Minggu, 28 April 2019, 4udah tercatat 6 orang menjadi korban tewas dan 2 luka-luka.
Berdasarkan pesan WhatsApp Kepala BPBD Pesisir Barat Syaifullah kepada Tim Komunikasi ACT Lampung, keenam korban di antaranya adalah dua warga Pekon Balai Kencana dan empat warga Pekon Suka Mulya. Sedangkan warga yang ditemukan selamat atas nama Ishak (60) dan Suamah (57).
Menurutnya, saat ini timnya sedang menunggu data lengkap dari peratin mengenai jumlah pasti korban, area terdampak dan kerusakan infrastruktur.
Longsor di Pedukuhan Atarlintik, Pekon Sukamulya terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Ada tiga titik longsor di wilayah tersebut. Longsor di Atarlintik merupakan lokasi terjauh dan untuk menuju ke sana harus melalui dua titik lagi.
Di lokasi lain seperti dilansir ACTNews, hampir di seluruh kota dan kabupaten yang masuk ke dalam wilayah Provinsi Bengkulu terendam banjir sejak Jumat (26/04) malam. Banjir berasal dari luapan sungai maupun anak sungai yang mengalir menuju muara di laut Samudra Hindia, sebelah barat Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan pantauan relawan ACT-MRI Kota Bengkulu, Apra Julianda Poetra, kondisi banjir terparah melanda Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Benteng, dan Kabupaten Kepahiang.
Khusus untuk Kota Bengkulu, genangan air terjadi di enam desa sekaligus yang terletak di kecamatan berbeda.
Sejumlah desa tersebut antara lain Desa Tanjung Jaya, Desa Tanjung Agung, Desa Bentiring, Desa Rawa Makmur, Desa Korpri, dan Desa Sawah Lebar.
Luasnya wilayah yang terendam banjir membuat warga terpaksa meninggalkan rumah dan mendirikan tenda-tenda pengungsian seadanya di wilayah yang lebih tinggi. Kata Apra, MRI-ACT Bengkulu sendiri telah mendirikan Posko Kemanusiaan ACT sekaligus Dapur Umum.
Banjir yang merendam sebagian besar wilayah Provinsi Bengkulu diperkirakan terjadi karena intensitas hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut.
Banjir telah menyebabkan sejumlah jalur transportasi terputus, baik antar-kabupaten maupun antar-provinsi, yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan Lampung.
Menanggapi hal tersebut, ACT-MRI Lampung bersiap untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke perbatasan Lampung – Bengkulu, tepatnya diwilayah Lemong yang terkena dampak longsor.
Hingga saat ini tim ACT masih terus menggalang bantuan berupa barang dan uang tunai untuk langsung disalurkan dalam bentuk paket sembako dan kebutuhan lainya.
Dian Eka selaku Kepala Cabang ACT Lampung terus mengimbau masyarakat Lampung untuk tak berhenti berbagi dan peduli.
Menurutnya, Posko Bantuan di Jalan Jenderal Sudirman No. 73E Pahoman Bandar Lampung siap menampung bantuan barang.
Namun dirinya tetap wanti-wanti untuk menyalurkan bantuan barang baru, bukan barang layak pakai mengingat warga terdampak harus mendapatkan bantuan terbaik.
“Tim sedang berupaya mengumpulkan bantuan dari masyarakat, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera disalurkan ke warga terdampak di Pesisir Barat,” pungkasnya. [Hermawan Wahyu Saputra]