Jejamo.com, Bandar Lampung – Ade Gita Indra Putri. Nama cewek asal Palembang ini memang lumayan panjang. Ada empat kata yang merangkai namanya yang cantik, secantik orangnya.
Gita, demikian ia biasa disapa, memang tak menetap di Lampung. Gadis manis anak kedua dari empat bersaudara itu punya seorang kakak perempuan yang bekerja di kota berjuluk Tapis Berseri ini.
Setiap ada waktu luang, Gita selalu kangen dengan Lampung.
Kata Gita, ia suka dengan kopi dan keripik Lampung. Saban hari, Gita memang penikmat kopi.
“Aku kalau ke mana-mana, misal ke kafe, pasti pesan kopi. Apalagi kalau di Lampung, ya pesan kopinya Lampung dong,” kata dara kelahiran Palembang, 30 Maret 1998 ini, kepada jejamo.com, Rabu, 25/2018, via percakapan WhatsApp.
Gita bilang, mengudap keripik pisang khas Lampung sambil menyesap secangkir kopi robusta daerah ini, membuatnya betah berlama-lama.
“Lampung kan juga banyak destinasi wisatanya. Partainya bikin adem, nyaman banget kalau di dini,” lanjut alumnus SMKN 1 Palembang, Sumatera Selatan itu,
Gita, pada akun Instagramnya, @adegitaip, memposting beberapa foto-fotonya di Bukit Mas hasil bisikan seorang juru foto asal Lampung, Ikhsan Ciboci,
Gita bercerita awal mulanya suka difoto.
Kata dia, dari dulu ia memang suka difoto. Bahkan, bercita-cita jadi foto model. Namun, ia punya sifat yang sedikit pemalu.
Tahun 2016, ia mulai ikut sesi foto dengan beberapa temannya. Ia juga ikut manajemen. Dari sana, beberapa fotogafer di kota Pempek itu mengajaknya berfoto.
“Dari situ aku mulai sering difoto. Lagi hits banget tahun itu. Aku udah ngerasa foto itu bagian dari hobi aku,” lanjutnya.
Gita menuturkan, kadang ia dibayar untuk foto-foto yang dihasilkan, tapi sebagian juga tidak berbayar.
“Kalau pas difoto itu aku ngerasa enjoy aja. Aku bisa bebas berekspresi,” kata dia.
Dari deretan foto-foto Gita di akun media sosialnya, tubuhnya yang bertinggi 163 centimeter itu kerap dibalut busana kasual. Kadang dengan jins, kadang dengan jins pendek.
“Aku suka kasual karena enggak ribet,” kata dia.
Gita juga punya obsesi dalam hal difoto. Sudah lama ia kepingin difoto di hutan atau sawah.
“Seru aja kali ya kalau bisa difoto di hutan atau persawahan,” ujarnya.
Soal seksi, ia bilang, enggak mesti sesuatu yang terbuka.
“Aku juga banyak dapat tawaran kayak gitu. Tapi enggak aku terima,” urai Gita.
Kata dia, seksi itu persepsi. Dan tidak melulu sesuatu yang terbuka.
“Kan kadang pakaian agak terbuka tapi bawahannya enggak. Tapi aku cenderung enggak mau difoto konsep itu,” ujarnya.
Yang jelas, balik lagi ke soal Lampung, daerah ini, wabilkhusus Kota Bandar Lampung, punya sesuatu yang spesial buatnya.
“Warganya ramah-ramah,” pungkasnya.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com