Jejamo.com, Tanggamus – Proyek pembangunan gorong-gorong di ruas jalan provinsi di Batubalai, Kotaagung Timur, Tanggamus, dibongkar ulang setelah penghentian aktivitas kerja sebelumnya. Sugiyanto, mandor sekaligus kepala tukang proyek, mengakui adanya kesalahan dalam pelaksanaan yang menyebabkan struktur perlu diperbaiki.
Menurut Sugiyanto, kelalaian terjadi karena perubahan kondisi tanah sejak proyek ini dianggarkan tahun lalu hingga direalisasikan tahun ini. “Kami lalai membaca gambar karena kultur tanah berubah. Pembongkaran dilakukan atas perintah konsultan setelah pengecekan lokasi bersama Kabid dan PPTK, terutama setelah pemberitaan media massa,” ujarnya pada Senin, 25/11/2024.
Ia juga menjelaskan bahwa gorong-gorong buis terendam air akibat pemasangan yang terlalu rendah. Solusinya adalah meninggikan landasan dasar menggunakan tumpukan batu dan semen agar aliran sungai menjadi lancar. “Kami juga sudah menyelesaikan kompensasi kepada pemilik lahan,” tambahnya.
Namun, perwakilan dari konsultan pengawas, CV Rancang Bangun Konsultan, enggan memberikan keterangan terkait detail proyek. “Saya hanya bertugas membuat dokumentasi, untuk detailnya saya tidak paham,” ujar salah satu perwakilan konsultan di lokasi proyek.
Dari pantauan di lokasi, proyek bernilai Rp199.754.000 ini masih menimbulkan keluhan dari masyarakat, terutama pengguna jalan. Pekerjaan diduga tidak sesuai spesifikasi, seperti penggalian tanpa jembatan darurat yang menyebabkan tanah timbunan becek. Akibatnya, kendaraan bermuatan berat sering terjebak dan menyebabkan kemacetan panjang.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Mahardika Abyakta Sentosa dengan pengawasan dari CV Rancang Bangun Konsultan. Warga berharap pembenahan proyek dilakukan sesuai standar agar dampaknya tidak mengganggu aktivitas masyarakat. (*)