Jejamo.com, Bandar Lampung – Kurnia Burhan (40), pengendara motor yang tewas setelah terlindas truk di Jalan Soekarno Hatta Bypass, merupakan seorang nelayan.
Dedi (30), kerabat korban, mengatakan korban sehari-hari bekerja sebagai nelayan di Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. “Dia (korban) pamit sama keluarganya mau berangkat melaut mencari ikan, dia kan sehari-hari bekerja sebagai nelayan,” ujarnya kepada Jejamo.com saat ditemui di ruang Forensik RSUD Abdul Moeloek, Senin, 4/9/2017.
Dia mengaku mendapat kabar Kurnia Burhan meninggal dari warga yang mengenali korban. Warga Kampung Beringin, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang itu meninggalkan satu orang istri dan empat orang yang terdiri dari dua laki-laki dan dua orang wanita. Saat ini jenazah korban masih berada ruang forensik RSUD Abdul Moeloek untuk divisum.
“Rencannya akan langsung dimakamkan hari ini di tempat pemakaman umum di sekitar rumah korban,” tandas Dedi.
Salah seorang petugas forensik di RSUD Abdul Moeloek mengatakan korban mengalami luka cukup parah. “Luka korban banyak, tapi yang paling parah di bagian pinggang yang terputus dari tubuh bagian atasnya,” ujarnya.
Kasatlantas Polresta Bandar Lampung Komisaris Syouzarnanda Mega mengatakan, sopir mobil truk yang melindas Kurnia Burhan hingga kini masih melarikan diri. “Saat mobil truk fuso sampai di tanjakan PJR, tiba-tiba mobil itu mati dan kemudian mundur hingga menabrak pengendara motor yang ada di belakangnya hingga tewas terlindas,” kata Syouzarnanda saat dihubungi via telepon.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com