Jejamo.com, Kota Metro – Terkait dugaan kasus pengeroyokan yang sempat beredar di Kota Metro, pihak-pihak yang terlibat memberikan klarifikasi sebagai hak jawab di media massa. Saat menyambangi kediaman reporter Jejamo.com, AK yang sempat menjadi terlapor bersama pelapor berisinial GR memberikan klarifikasi kronologi kejadian tersebut.
GR yang juga pelapor menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat dirinya akan pergi mencari sarapan. Kemudian dirinya melihat dua orang sedang berkelahi dan berinisiatif melerai kejadian tersebut.
“Pagi sekitar pukul 6.45 WIB saya melihat ada dua orang berkelahi di pojok lapangan, karena di situ ramai orang lewat dan dekat sekolahan, saya mencoba melerai perkelahian tersebut. Namun, karena salah paham, malah saya yang dianggap membantu, sehingga terjadi perkelahian saya dengan orang tersebut,” ucap GR.
Sementara itu, AK menampik adanya pengeroyokan dalam insiden tersebut, melainkan hanya perkelahian dirinya yang sempat menjadi terlapor oleh GR akibat kesalahpahaman. Belakangan kedua pihak sudah melakukan perdamaian secara kekeluargaan.
“Saat kejadian hari Rabu 18 Mei, sekitar pukul tujuh pagi. (Yang terjadi) perkelahian sama-sama saling pukul dan tidak ada tindakan pengeroyokan dari kami terhadap GR pemuda Kelurahan Yosorejo. Kami juga telah bersepakat berdamai tanpa ada dendam di kemudian hari, serta terselesaikan dengan harmonis. Terkait adanya senjata tajam, sebenarnya itu hanya membawa besi dongkrak mobil,” terang AK.
Sementara itu, Rangga, salah seorang saksi yang ada di lokasi kejadian menyampaikan awal terjadi perkelahian diawali cekcok. Lalu AK didorong oleh GR dan terjadilah perkelahian tersebut.
“Dari keluarga kedua belah pihak telah berdamai, dan tertulis tangan, dengan ditandatangani di atas meterai oleh kedua orang tuanya masing-masing di kediaman GR. Dan tidak itu saja, kedua belah pihak sudah berdamai di Polres Metro dan pelapor GR sudah mencabut laporannya,” tuturnya.(*)
