Jejamo.com – Indonesia dan Malaysia, dua negara serumpun di Asia Tenggara, tak berhenti perang klaim terkait hasil kebudayaan yang sama. Bila belum lama ini ramai soal kuda lumping yang dipakai Miss Grand International Malaysia, kini giliran martabak yang jadi sebabnya.
Saling klaim bermula saat akun komedi dengan jutaan pengikut @9gag mengunggah video penjual martabak terang bulan atau martabak bangka. Dalam video itu akun @9gag melontarkan sebuah pertanyaan apakah sudah pernah mencoba makan makanan penutup (martabak) dari Indonesia tersebut?
Status itu lantas memicu perdebatan di kolom komentar. Warga Malaysia mengungkapkan bahwa itu bukanlah makanan dari Indonesia, melainkan Malaysia yang disebut apam balik. Warga Indonesia jelas tak mau kalah, mereka menyampaikan makanan yang dikenal dengan nama martabak itu memang asli Indonesia.
Saling klaim ini sempat viral beberapa saat. Akun @9gag pun sudah menghapus unggahan mereka yang mengundang pro dan kontra antardua kelompok warga negara. Hal ini yang membuat banyak orang mencari tahu asal-usul martabak manis yang sebenarnya.
Di negara kita Indonesia, martabak memiliki dua varian yaitu martabak manis dan telur. Martabak telur dikenal juga sebagai martabak Lebaksiu atau martabak Tegal, sedangkan martabak manis nama lainnya adalah martabak terang bulan atau martabak Bangka. Seiring waktu, martabak manis saat ini juga dikenal sebagai martabak Bandung.
Mengutip dari berbagai sumber, penganan ini awalnya bernama Hok Lo Pan yang berarti kue orang (suku) Hok Lo. Seperti nama aslinya, martabak diciptakan oleh orang-orang Hakka di Bangka. Bahan dasarnya tepung terigu, telur, dan ragi. Kerap diberi topping wijen sangrai dan gula pasir.
Ada berbagai versi soal penyebaran dan kepopuleran martabak manis. Yang jelas makanan gurih nan nikmat ini menyebar ke luar Bangka.
Tak cuma dikenal di lain tempat, nama Hok Lo Pan juga berubah mengikuti perkembangan zaman. Setiap daerah punya namanya masing-masing, termasuk kue terang bulan. Nama yang disebut terakhir lantaran bentuk makanan ini yang bulat besar dan berwarna kuning di bagian tengah seperti bulan purnama.
Lambat laun penganan ini sampai ke pulau Jawa. Di Semarang, martabak manis disebut sebagai kue atau martabak Bandung. Nama ini populer karena keluarga Bangka yang menetap di Semarang, yaitu Keluarga Cen, berdagang martabak manis di sebelah kedai Mi Bandung yang sangat laris. Sementara di Pontianak, kudatapan ini disebut sebagai apam pinang.
Kita tentu mafhum betapa dekatnya Malaysia dengan Indonesia, apalagi Bangka. Tak hanya soal geografis, tetapi juga soal asal-usul sosial dan budaya bisa dibilang mirip jika tak ingin menyebut sama.
Penyebaran martabak Bangka tentu merambah juga ke Negeri Jiran. Di Malaysia, selain dikenal dengan nama apam balik, martabak juga disebut terang bulan.(*)