Jejamo.com, Bandar Lampung – Saat Anda bosan dengan menu makanan yang itu-itu saja, bisa mencoba kuliner dengan bahan dasar kepiting.
Seperti hasil kreasi usaha rumahan milik Dewi yang diberi nama Kepiting Nyablak yang berlokasi di Jalan Pagar Alam, Gang Lambang Nomor 18, Kedaton, Bandar Lampung. Sajian hewan bercapit itu menjadi menu utama dikreasikan sedemikan rupa hingga terasa penuh dan lengkap.
Masakan hasil kreasi Dewi dengan dibantu sang suami dan kedua karyawannya, kepiting Nyablak dapat dipesan melalui Instagram @kepitingnyablak ataupun melalui Go Food.
Rasanya yang khas dapat dinikmati dengan tiga pilihan rasa saus yaitu saus padang, saus tiram, dan lada hitam. Porsi yang sajikan disesuaikan dengan kantong pemesanannya.
Dewi mengatakan, setiap porsi kepiting nyablak terdiri dari empat ukuruan yaitu small untuk dua orang, medium untuk empat orang, large dan monster lebih dari lima orang. Meski baru 4 bulan buka, pelanggan sudah cukup banyak.
“Alhamdulillah sudah banyak pelanggan yang ketagihan Kepiting Nyablak. Pelanggan enggak hanya dari Bandar Lampung ada juga dari Jakarta dan Bandung,” ujarnya kepada Jejamo.com, Minggu, 4/3/2018.
Menurutnya, harga yang ditawarkan terjangkau dan bervariasi tergantung pesanan dari pelanggan.
“Kalau harga sendiri dari harga Rp50 ribu hingga Rp300 ribu. Kalau yang Rp300 itu porsi monster,” kata dia
Dia mengatakan, bahan baku bumbu yang digunakan terdiri dari bumbu rasa secara umumnya dan untuk kepiting dan kerang dibeli keadaan segar itu yang menjadi nilai tambahan masakan yang tidak kalah dengan masakan makanan laut restoran.
“Kalau bahan bumbunya racikannya rahasia tapi sebagian bumbu pada umumnya. Untuk seafood dijamin masih fresh karena menurut pelanggan kami tidak hanya harga saja yang juara tetapi rasanya juga bisa disandingkan” ungkapnya.
Dia menambahkan, rasa khas saus diracik apik dan kental hingga masuk menembus ke dalam daging kepiting dan kerang serta jagung yang disajikan di wadah piring berukuran cukup besar.
“Makanan tersebut cocok disantap saat makan siang dan bersama keluarga. Apalagi kalau dimakannya saat cuaca hujan,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
