Berita Lampung Tengah, Jejamo.com – Petani semangka di Desa Srisawahan, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, merugi disebabkan panas pada musim kemarau yang melanda saat ini.
Petani semangka setempat, Eko, Sabtu, 31/10/2015, mengatakan, kondisi cuaca yang panas membuat buah semangka menjadi kecil dan berwarna kuning
“Biasanya hasil panen semangka saat musim kemarau tergolong bagus buahnya. Namun, karena dampak kemarau yang panjang, kulit buahnya seperti terbakar karena terlalu banyak panas,” ujar dia kepada wartawan di Bandar Lampung.
Ia menilai, rusaknya buah semangka tersebut karena suhu udara yang panas. Selain itu juga disebabkan karena intensitas sinar matahari saat musim kemarau seperti ini Yang sangat tinggi.
Eko menuturkan, untuk pengiriman ke Jakarta biasanya mencapai 4 truk. Bulan ini hanya mencapai 2 truk. Pada bulan lalu, 1 hektare bisa mencapai panen sampai 4 truk.
“Namun sekarang untuk mendapatkan 4 truk dibutuhkan lebih dari 2 hektar,” pungkasnya.(*)
Laporan Melia Uswatun Hasanah & Irena Fitri Andriani, kontributor jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya