
Rapat Pemprov Lampung soal K3. | Andi Apriyadi
Jejamo.com, Bandar Lampung – Lampung memiliki beberapa masalah strategis yang terjadi di lapangan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Hal itu disampaikan Kepala Subdirektorat Konstruksi Berkelanjutan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian (PUPR) , Brawijaya saat memberikan pelatihan kepada tenaga ahli di bidang K3, di Hotel Marcopolo, Bandar Lampung, Selasa, (23/4/2019).
“Paling banyak di Lampung. Karena kegiatan kontruksinya tidak memperhatikan K3, salah satunya pembangunan proyek rusun. Dimana para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dan kontraktor menganggap bahwa APD tidak perlu,” ujarnya.
Dia menambahkan, tim pengawas telah melakukan pengecekan berkala untuk memastikan bahwa tenaga konstruksi dalam suatu proyek yang dibangun
menggunakan APD dengan lengkap dan sesuai standar.
“Dalam pembinaan kami datang sebanyak dua kali saat proyek berjalan. Itu kami lakukan apakah para pekerja ini sudah menggunakan APD,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat meminta sejumlah ASN di bidang jasa konstruksi Provinsi dan kabupaten/kota harus memahami pentingnya K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam progres pembangunan. [Andi Apriyadi]