Jejamo.com, Bandar Lampung – Perwakilan Yayasan Aksi Cepat Tanggap dan Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Pranajaya bertemu di Ruang Pudir II Politeknik Kesehatan Tanjung Karang, Selasa, 14/11/2017.
Pertemuan tersebut membahas beberapa program yang bisa disinergikan antara Yayasan Aksi Cepat Tanggap dan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang, terutama program pemberdayaan masyarakat yang saat ini sudah dilaksanakan dosen dan mahasiswa. Seperti pembuatan pupuk kompos menggunakan larva lalat yang merupakan bagian dari penelitian dan bisa diimplementasikan ke masyarakat.
Salah satu program yang ditawarkan Yayasan Aksi Cepat Tanggap adalah pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. Seperti yang sudah berjalan di Sleman, adanya Lumbung Ternak Masyarakat, dimana hasil kotoran kambing diolah menjadi pupuk bernilai tinggi, kascing. Untuk di Lampung akan disesuaikan dengan potensi lokalnya.
Head of Marketing ACT Cabang Lampung, Asep Usman Sulaiman mengucapkan terimakasih kepada sivitas akademika Politeknik Kesehatan Tanjung Karang atas sambutan hangat terhadap program-program Aksi Cepat Tanggap. Dalam aksinya, akan banyak membutuhkan tim ahli diberbagai bidang termasuk bidang kesehatan.
Pranajaya, mengatakan, saat ini mahasiswa banyak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, namun sifatnya masih sekali jalan. Adanya sinergi dengan Aksi Cepat Tanggap dapat terlaksana target pengabdian berkelanjutan.
Masih menurutnya kedepan Aksi Cepat Tanggap diharapkan dapat menjadi penggerak relawan kemanusiaan melalui pelatihan tanggap bencana.(Rilis)