Jejamo.com, Bandar Lampung – IPC Cabang Pelabuhan Panjang Bandar Lampung mulai melakukan digitalisasi di bidang peti kemas dan penimbunan online di tempat peti kemas Pelabuhan Panjang Bandar Lampung.
Hal tersebut diutarakan langsung oleh Drajat Sulistyo selaku General Manajer IPC Panjang saat ditemui di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati usai mengisi talkshow inspiratif pada Rabu (5/9/2018).
Drajat mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan digital port kedua di Indonesia setelah sebelumnya ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Untuk saat ini kami sekarang masih mempersiapkan Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan digital port kedua di Indonesia dimana digitalisasi tersebut sudah kami mulai dengan menerapkan tempat penimbunan berbasis online di tempat peti kemas,” ujar dia.
Ia juga mengatakan, penerapan digital port ini ada beberapa hal yang harus dipersiapkan salah satunya melakukan branding Pelabuhan Panjang.
“Jadi saat ini ada tiga hal yg kami lakukan yakni berupa transformasi operasi, optimalisasi dari segala aset kita dan branded untuk menuju digitalisasi pelabuhan,” ujar dia lagi.
Menurutnya, digitalisasi ini akan mempermudahkan dalam operasi.
Digitalisasi port akan memberikan efek pertumbuhan perekonomian di daerah khususnya di Lampung.
“Yang perlu diingat ketika suatu pelabuhan lebih efektif efisien dan tepat waktu ini akan menumbuhkan dan menggerakkan tenaga perekonomian di daerah,” lanjut Drajat.
Sementara itu, dampak dari pertumbuhan pelabuhan digital port bisa menyumbang 0,9% hingga 1,28% dari pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan informasi Drajat Sulistyo, IPC saat ini akan terus berkomitmen mengembangkan serta memanfaatkan teknologi digital di semua lini, agar pelayanan semakin cepat, mudah, dan murah yang tentunya semua ini diharapkan akan menekan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing produk nasional.(*)
Laporan Febri Arianto, Wartawan Magang Jejamo.com
