
Jejamo.com, Bandar Lampung – Lampung, wabilkhusus Kota Metro, dalam pekan-pekan ini ramai dengan berita pencabulan siswi TK Pertiwi Kota Metro. Pelaku memang sudah ditangkap, namun kejahatan seksual pada anak oleh para pelakunya (pedofil) masih membayangi.
Psikolog yang juga dosen Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung Shinta Mayasari memaparkan ciri-ciri pelaku kekerasan seksual pada anak atau pedofil.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pedofil bermakna pelaku pedofilia. Pedofilia sendiri berarti kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai okjeknya.
Menurut Shinta, orang dewasa yang memiliki kelainan seksual berupa dorongan hasrat atau fantasi seksual terhadap anak di bawah umur disebut mengalami gangguan seksual pedofilia.
Mereka biasanya bukan orang asing bagi anak-anak, melainkan orang yang punya akses untuk berinteraksi secara intens dengan anak. Pedofila terjadi karena yang bersangkutan tidak mampu menjalin hubungan sosial dengan orang dewasa.
“Saat anak-anak, biasanya yang bersangkutan juga korban dari pelecehan seksual oleh orang dewasa. Sementara saat remaja, ia juga mengalami hambatan untuk bersosialisasi dengan teman-teman remaja sebayanya,” ujarnya kepada jejamo.com via percakapan Facebook, Kamis, 12/5/2016.
Alumnus SMAN 2 Bandar Lampung ini menambahkan, pedofil merasa lebih mampu berinteraksi dengan anak-anak. Mereka umumnya bukan orang asing bagi anak karena punya akses untuk berinteraksi secara intensif.
“Pedofil memiliki pengalaman untuk mengamati anak-anak yang rapuh, yang terlihat pendiam, pasif, senang menyendiri. Mereka akan mendekati anak-anak ini dengan memberi perhatian, kasih sayang, bahkan hadiah untuk mendapatkan kepercayaan,” urainya.
Setelah itu, kata Shinta, secara bertahap baru ia akan melakukan interaksi seksual. Para pedofil biasanya lihai dalam merayu anak secara halus.
“Pelan-pelan mulai mengajarkan anak tentang seks seperti memperlihatkan gambar, bermain peran sebagai pasangan, menyentuh secara halus terlebih dahulu, dan seterusnya. Sehingga, anak-anak tidak menyadari bahwa merrka sedang dilecehkan secara seksual,” pungkasnya.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com