Jejamo.com, Lampung Utara – Seorang peneliti di Lampung Utara, Wahyudianto, siap membantu mengantisipasi kematian pada ikan.
Wahyu yang juga guru SMAN 3 Kotabumi itu mengatakan, sedih melihat kerugian yang diderita petani ikan air tawar di Lampung Utara yang disebabkan kematian ikan dalam jumlah besar beberapa waktu lalu.
“Kematian ikan bukan disebabkan virus, melainkan karena suhu air yang secara drastis berubah. Selain itu ada beberapa hal yang terkait dengan oksigen,” ujarnya kepada jejamo.com, Minggu, 9/12/2017.
Wahyu pernah melakukan riset yang ia klaim sukses. Kata dia, selain bisa mengantisipasi kematian, juga bisa mempercepat waktu panen.
Menurut dia, dalam dua bulan, ikan bisa dipanen.
“Kita butuh satu keramba lengkap dengan peralatan, bibit ikan, dan pakan yang cukup. Ini akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya
Wahyu menyatakan siap membuktikan bila ada pihak yang mau memberi dana guna praktik. Menurutnya, yang berkompeten adalah pemerintah di semua tingkatan.
“Saya pernah dikirim mewakili Lampung Utara dan Lampung pada gelar teknologi tepat guna tahun 2009 di Riau dan Kendari pada 2011,” kata dia.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com