Jejamo.com, Lombok – Gempa dengan kekuatan cukup besar kembali mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, gempa terjadi dua kali, yaitu berkekuatan 6.8 SR dan 7,0 SR.
Keduanya terjadi pada waktu yang bersamaan, pada pukul 18:46 WIB, Ahad (5/8) malam ini.
Gempa 6,8 SR terjadi di 27 kilometer Timur Laut Lombok Utara dengan kedalaman 10 kilometer. Sementara gempa 7,0 SR terjadi di 18 kilometer Lombok Timur dengan kedalam 15 kilometer.
Berbeda dengan gempa Ahad (29/7) pekan lalu yang hanya menyebabkan skala guncangan 6,5 MMI, gempa kali ini menyebabkan skala guncangan 8,0 MMI.
“Guncangannya sangat besar, mungkin dampak kerusakannya akan lebih masif daripada pekan lalu. Dan kali ini, termasuk gempa dangkal yang berpotensi tsunami,” jelas Sutopo.
Koordinator Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap yang masih berada di Lombok, Kusmayadi melaporkan, guncangan gempa terasa di Posko ACT yang terletak di wilayah Sembalun, Lombok Timur.
“Gempa sangat terasa dan berlangsung cukup lama di sini,” kata Kusmayadi.
Hingga laporan tersebut diterima, Tim Emergency Response ACT bersama tim relawan medis tengah melakukan evakuasi warga yang berada di sekitar wilayah Sembalun, Lombok Timur.
Kusmayadi menambahkan, Ambulans ACT pun terus bergerak mencari korban yang terkena reruntuhan dan membawanya ke posko medis.
“Sekarang tim medis juga tengah melakukan penyelamatan terhadap korban yang terluka, sudah ada beberapa korban yang berhasil dievakuasi,” jelas Kusmayadi.
Tidak hanya itu, Kusmayadi juga meminta tim yang tengah berada di Posko ACT di Obel Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur untuk waspada, mengingat gempa kali ini sempat berpotensi tsunami.
“Sebelumnya, tim di posko Obel-Obel diminta waspada karena lokasi letaknya di tepi laut, khawatir tsunami,” kata Kusmayadi.
Status peringatan dini tsunami sendiri telah dicabut oleh BMKG pada pukul 18:46 WIB. Namun demikian, Tim Emergency Response ACT beserta relawan medis terus bersiaga di titik-titik pengungsian untuk mengevakuasi warga.
ACT sendiri telah membangun tiga posko, yaitu di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Sambelia yang terletak di Lombok Timur, serta di Kecamatan Bayan di Lombok Utara.
“Semua tim emergency sekaligus medis tengah siaga dan mengevakuasi warga di beberapa titk pengungasian, termasuk yang terdekat dari posko-posko ACT,” pungkas Kusmayadi.
Dalam kondisi emergency Kepala Cabang ACT Lampung Yungki Pramono mengajak semua pihak seperti pelajar, mahasiswa, komunitas, karyawan, pengusaha juga majelis taklim untuk ikut menggalang donasi Peduli Gempa Lombok
“Silakan langsung transfer ke Rekening Kemanusiaan BNI Syariah 770000525 Bank Mandiri 1270007917428 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Juga bisa menghubungi 07215607053 dan 081274330001 untuk koordinasi,” jelasnya dalam rilis yang diterima pagi ini.(*)