
Erik Maulana. | Andi Apriyadi
Jejamo.com, Bandar Lampung – Runtianingsi orangtua Erik Maulana Saputra yang mengalami patah patah tulang ekor dan pergeseran tulang pinggul berharap ada pemerintah dan darmawan membantu untuk kesembuhan putra bungsunya.
“Harapan saya Erik ini cepat sembuh seperti biasanya. Kasihan saya juga lihat dia dengan kondisi kaya gini,” ujarnya saat ditemui di SMP Negeri 20 Bandar Lampung, Rabu, (24/4/2019).
Rustianingsi mengungkapkan, selama pengobatan anaknya, ia harus membawanya ke pengobatan alternatif di Kabupaten Pringsewu.
“Seminggu dua kali harus ke Pringsewu, sekali pengobatan alternatif saya mesti menyiapkan uang Rp500 ribu sampai Rp1 juta, demi kesembuhan dia saya rela cari uang kemana saja, walaupun suami kerjanya buruh serabutan dan saya hanya ibu rumah tangga,” jelasnya.
Ia juga meminta, jika pemerintah dan ada dermawan yang ingin membantunya, jangan melalui pengobatan medis.
“Saya maunya pengobatan alternatif saja. Pokoknya jangan dioperasi karena saya trauma,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Erik Maulana Saputra (14) siswa pelajar kelas 9 SMP Negeri 20 Bandar Lampung hanya bisa terbaring di ranjang tidur sambil menahan sakit di ruang kelas yanf dikhususkan untuk dirinya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Rabu, (24/4/2019). [Andi Apriyadi]