Jejamo.com, Bandar Lampung – Di tahun 2018 pertumbuhan ekonomi dunia bakal naik 3,7 persen dari sebelumnya 3,6 persen. Hal sama juga diprediksi terjadi di Indonesia di mana akan terjadi kenaikan dari 5,0 persen ke 5,3 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Dr Nairobi, yang mengutip sumber IMF. Salah satu indikasinya adalah harga-harga komoditas yang mulai membaik, kecuali untuk harga minyak mentah.
Hal tersebut disampaikan Nairobi dalam diskusi akhir tahun bertajuk Meneropong Ekonomi Lampung 2018 yang diselenggarakan oleh Institut Demokrasi Ekonomi Agriculture Politik Lampung (iDeal) di Hotel Horison, Bandarlampung, Selasa, 26/12/2017.
“Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan keadaan ekonomi seperti tahun 2016 dan 2017,” imbuh Nairobi.
Dia mengaku tidak setuju dengan pendapat yang menyatakan daya beli masyarakat Indonesia turun akibat pergeseran ekonomi konvensional ke ekonomi digital.
“Saya sangat tidak setuju. Hal itu lebih kepada pergeseran transaksi yang tidak terlalu signifikan,” ungkapnya.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com
