Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Calon wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung Thobroni Harun-Komarunizar (Broniz) mengandalkan kampanye dialogis karena dianggap lebih efektif. Menurut Thobroni, cara dialogis lebih efektif dibandingkan metode monologis yang rentan muncul percikan-percikan konflik dalam kampanye.
“Kami terapkan door to door saja ke masyarakat dan langsung mendengar curahan hati mereka lewat diskusi. Sehingga lebih mengerti apa yang diinginkan oleh masyarakat,” ujar Thobroni dalam rilis yang diterima jejamo.com, Kamis, 8/10/2015.
Relawan Broniz, Naufal A. Caya, menjelaskan, urgensi kampanye dialogis tidak dapat diragukan lagi. Menurutnya, ada empat nilai positif dari kampanye sistem dialogis:
1. Menjadikan pemilih berpikir kritis dan rasional, bukan emosional
2. Dapat meningkatkan pendidikan dan komunikasi media
3. Mengembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
4. Menekan berbagai usaha bagi munculnya aksi kekerasan dan keberingasan massa.
“Model kampanye dialogis ini telah ditetapkan pemerintah melalui PP Nomor 74 tahun 1996. Siapa pun mengakui bahwa penetapan dialogis dalam pemilu tahun 1997 adalah suatu terobosan,” jelasnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini dirinya bersama relawan lain tengah melakukan metode ini dengan cara berkeliling ke daerah-daerah terpencil dengan memberikan pendidikan politik dan penjabaran visi, misi, dan program kerja Broniz.
“Sabtu (3/10) lalu kami blusukan ke Pasar Tempel Rajabasa, Pasar Sukaraja, dan kawasan Pelabuhan Panjang. Selain itu, kami berdialog dengan para pengojek, tukang becak, bahkan sampai ibu-ibu yang sedang ngobrol-ngobrol kami ikut nimbrung sekalian sosialisasi,” pungkasnya.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya
