Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Bulog Lampung Klaim Beras untuk Lebaran Aman

Rafki Ismael. (Esha Enanda/Jejamo.com)

Jejamo.com, Bandar Lampung – Menyambut hari raya Idul Fitri/ Lebaran 1439 H, Perum BULOG Divre Lampung menyatakan stok pangan khususnya beras untuk Provinsi Lampung dalam posisi aman (cukup).

Kasi Sekum dan Humas Perum Bulog Divre Lampung Rafki Ismael mengatakan, stok beras yang tersedia di Gudang Perum Bulog bahkan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyaluran sampai dengan 15 bulan ke depan.

“Sampai dengan saat ini pun, Perum Bulog Divre Lampung masih terus melakukan penyerapan (pembelian) gabah hasil produksi petani dan pengolahan oleh mitra-mitra penggilingan padi yang ada di Provinsi Lampung,” kata Rifki saat Buka Bersama di Batiqa Hotel Lampung, Kamis 7/6/2018.

Ia mengungkapkan, tahun ini Perum Bulog Divre Lampung ditargetkan untuk dapat menyerap sebesar 115 ribu ton setara beras, rata-rata serapan dan pemasukan beras ke gudang Perum Bulog dalam sehari mencapai 1.000 ton/hari.

Hingga kemarin (6 Juni 2018) total serapan Beras yang diserap oleh Perum Bulog Divre Lampung sudah mencapai 58.400 ton (berkisar 50,78 persen dari target).

“Dengan melihat rata-rata pemasukan per-hari ditambah dengan pada beberapa daerah masih akan terdapat panen, Perum Bulog Divre Lampung optimis akan mencapai target yang ditetapkan,” ujarnya.

Selain itu, dalam rangka stabilisasi harga pangan lainnya, Perum Bulog Divre Lampung juga bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Pemerintah Kota dan Kabupaten untuk melaksanakan kegiatan Pasar Murah Ramadan.

“Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan juga menjamin keterjangkauan harga bagi masyarakat khususnya,” kata dia.

Untuk beberapa produk yang dijajakan dalam pasar murah merupakan komoditas komersial milik Perum Bulog di antaranya Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Terigu Kita, Beras Kita, dan tllur.

Dan komoditas beras medium sendiri pada bulan Mei ini turut memberikan andil sehinga Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar -0.09% (beras 0.15%)

Hal ini sesuai dengan pantauan ketersediaan beras medium dipasaran sehingga tidak terjadi gejolak kenaikan harga di pasar pasar.

Berdasarkan pantauan terakhir harga beras medium dipasaran berkisar antara Rp8.800 -Rp9.300 (masih di bawah HET Pennendag).

“Kami akan terus melakukan upaya untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan pokok khususnya beras,” pungkasnya.(*)

Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini