
Romas Yadi. | Andi Apriyadi
Jejamo.com, Bandar Lampung – Kondisi Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus yang terdampak banjir menjadi perhatian khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus.
Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Tanggamus Romas Yadi saat ditemui usai menjadi narasumber Talkshow Gerakan Sadar Bencana Lampung 2019 di Fajar Surya TV, Sabtu malam, (26/1/2019).
“Kondisi Kecamatan Pekon Umbar menjadi perhatian khusus bagi kami. Kenapa? Pernyataan yang diberikan teman-teman salah satu OPD yang tidak melihat bagaimana ke depannya. Itu memang ada sedikit yang mengganjal. Tapi dalam waktu dekat, salah satu OPD akan membangun melakukan normalisasi dan menguatkan bagian sungai,” ujarnya.
“Tapi tidak bisa secepat itu, Kenapa? Kami yang bisa cepat. Karena kami punya tanggap darurat. Karena sudah menyampaikan stetmen itu, jadi saya diam saja,” lanjut Romas.
Menurut Romas, perhatian khusus yang diberikan yakni merehabilitasi rekonstruksi baik itu sungai dan juga rumah.
“Yang kami upayakan juga adalah mencari bantuan ke BNPB,” katanya.
Ia pun mengungkapkan, secara komprehensif pihaknya memiliki satgas yang dibentuk oleh Sekda setempat. Dirinya mengakui kehutanan tidak adalagi di kabupaten
“Kehutanan tidak ada di kabupaten. Itu sudah diambil kewenangannya oleh pemerintah provinsi,” ungkapnya.
Dia menyebut tidak bisa dipungkiri hutan Tanggamus sudah gundul. Artinya ketika ada hujan di hulu itu sudah banjir.
Begitu juga sebaliknya. Maka itu, ia meminta program pusat Hutan Kawasan Masyarakat (HKM) harus dilakukan pengawasan dan evaluasi serta kontrol.
“Program HKM boleh saja, tapi harus ada beberapa persen tanaman keras. Tapi pada kenyataannya tidak ada seperti itu sehingga tidak ada resapan, menurut saya programnya bagus namun pengawasan lebih ditingkatkan lagi,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]