New York, Jejamo.com – Sejarah baru bangsa Palestina terbentuk setelah Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengibarkan bendera negara itu untuk pertama kalinya, Rabu, 30/9/2015 siang waktu New York.
Dikutip dari CNN Indonesia, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut keputusan PBB mengibarkan bendera Palestina yang berstatus negara pengamat non-anggota seperti juga Tahta Suci Vatican telah membuat bangga rakyat Palestina.
Pengibaran bendera dilakukan sesaat setelah Presiden Abbas berpidato pada Majelis Umum PBB yang mengakhiri resolusi dua negara yang sudah berumur 20 tahun dengan Israel.
Sekjen PBB Ban Ki-moon yang berdiri berdampingan dengan Abbas, menyaksikan seremoni pengibaran bendera Palestina di Rose Garden di dekat sungai East River, New York, Amerika Serikat.
“Hari ini rakyat Palestina bangga di seluruh dunia. Ini hari pengharapan, Ini simbol pengingat yang penting,” ujar Ban-Ki moon.
Sementara itu, reaksi keras dilayangkan oleh Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor, ia kemudian menyebarkan surat keberatan kepada Sekjen PBB berisi penyataan, “Sekali lagi Palestina memilih mencetak titik mudah dan tak berarti apa-apa di PBB, hanya karena mereka bisa” tulisnya dalam surat tersebut.
Dia juga menyebut resolusi PBB yang mendukung pengibaran bendera Palestina itu sebagai sinisme politik dari Otoritas Palestina.
Sebaliknya, juru bicara PBB Stephane Dujarric menegaskan adalah terserah kepada Majelis Umum PBB untuk mengibarkan bendera Palestina, tak peduli jika Israel menentangnya.
Pada 10 September lalu Majelis Umum PBB mendukung resolusi pengibaran bendera Palestina setelah 119 negara anggota PBB mendukungnya, 45 abstein, dan delapan menentang, termasuk Australia, Israel, dan Amerika Serikat.
Majelis Umum PBB telah mengadopsi pengakuan de facto atas Palestina pada 2012, tapi Palestina gagal mendapatkan pengakuan penuh sebagai anggota penuh PBB karena diveto AS dan Israel.(*)