
Relawan demokrasi basis pemula KPU Bandar Lampung. | Andi Apriyadi
Jejamo.com, Bandar Lampung – Beberapa mahasiswi UIN Raden Intan Lampung galau hari ini. Bukan karena jomblo atau ditinggal pacar. Pasalnya, mereka rata-rata KTP luar Bandar Lampung tapi tak sempat urus form pindah memilih yang sudah ditutup 10 April yang lalu.
Namun, mereka hari ini kepikiran mau nyoblos. Mereka juga mager alias males gerak untuk pulang kampung alias pulkam.
Siri Hasanah, relawan demokrasi KPU Bandar Lampung yang juga Mahasiswi UIN, melaporkan, banyak kawan yang indekos dekat kampus sedang galau. Mereka mau memilih tapi tidak mengurus form pindah memilih atau A5.
“Mereka juga mager pulkam,” kata Siha, panggilan akrabnya, kepada jejamo.com hari ini.
Siha bilang, jika kejadiannya demikian, para mahasiswi itu tidak bisa memilih. Satu-satunya cara bisa memilih adalah pulang ke kampung dan mencoblos sesuai dengan KTP-nya.
Hari Saputra, relawan demokrasi lainnya mengatakan hal senada. Kata mantan Ketua IMM Bandar Lampung itu, banyak mahasiswa yang mengabaikan soal form pindah memilih ini. Sehingga mereka tidak bisa memilih.
“Padahal kita sudah sering kasih informasi bahwa mereka bisa mengurus form AD yakni pindah memilih sampai 10 April yang lalu. Kalau kejadiannya udah kayak gini, ya udah, mau diapain,” kata Hari. [Andi Apriyadi]