
Pelatihan jurnalisme investigasi gelaran AJI Bandar Lampung. | Andi Apriyadi
Jejamo.com, Bandar Lampung – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung menyelenggarakan Workshop dan Coaching Clinic Investigasi Bersama Tempo. Agenda berlangsung di gedung A, Fisip Universitas Lampung, Sabtu-Minggu (20-21 April 2019).
Sopril Amir, Manajer Program Tempo Institute mengatakan, kegiatan yang sudah masuk tahun ke 4 ini bertujuan untuk mendorong kembali jurnalis untuk menegakkan jalannya sebagai kontrol publik.
“Materi investigasi di mana-mana namun sumber informasi terbatas. Kita akan berbagi informasi dan resiko secara bersama-sama. Tempo ingin berbagi sumber data sensitif untuk jurnalis secara bersama-sama menggunakannya, agar mengembalikan fungsi jurnalisme untuk membuat negeri kita lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua AJI Bandar Lampung Padli Ramdan mengharapkan, melalui pelatihan investigasi ini, jurnalis dapat mengetahui isu-isu lokal yang bisa jadi bahan investigasi.
“Kemarin ada isu narapidana menggunakan ponsel dalam sel. Padahal hal tersebut dilarang. Tradisi investigasi harus mendalam agar mengembalikan kepercayaan media melalui investigasi,” jelasnya.
Rahasia negara masih menjadi hal menakutkan untuk mengungkap permasalahan tersebut. Hal ini disampaikan oleh Dekan FISIP Unila.
“Konteks investigasi yang dilakukan sekarang ini untuk kepentingan publik. Masalahnya kita selalu terkecoh dengan pemahaman orang awam terkait hal ini,” ujar Dekan FISIP Unila Syarief Makhya.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yang mengangkat isu pelanggaran HAM, human trafficking, korupsi, sumber daya alam dan kriminalitas. [Andi Apriyadi]