Senin, November 11, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Advertorial: Sebanyak 11 Mahasiswa PTIK Ronda Bareng Bupati Lampung Tengah

Bupati Lampung Tengah Mustafa melaksanakan ronda bareng mahasiswa PTIK | Raeza/jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Tengah – Sebanyak 11 mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), melakukan ronda bersama Bupati Lampung Tengah Mustafa, yang di mulai di Kecamatan Kotagajah pada  Selasa, 10/10/2017 dini hari. Partisipasi ronda menjadi salah satu pengabdian masyarakat mahasiswa PTIK sebelum menyelesaikan studi mereka.

Mahasiswa kepolisian angkatan 72 ini masing-masing berganti kendaraan sepeda motor lalu berkeliling ronda bersama bupati. Mereka berkeliling dari kampung ke kampung menyambangi setiap pos ronda yang ada di Kecamatan Kotagajah.

Mahasiswa PTIK diberi suguhan singkong goreng saat ronda bersama Bupati Lampung Tengah | Raeza/jejamo.com

Perwira pendamping mahasiswa PTIK Kombes Yus Fadilah, menerangkan pengabdian masyarakat menjadi salah satu persyaratam kelulusan mahasiswa, disamping perkuliahan dan penelitian.

“Ini salah satu tanggung jawab mahasiswa dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi. Di Lampung Tengah pengabdian ini dilakukan dengan mengikuti ronda, sebagai salah satu program unggulan bupati Mustafa. Kami apresiasi sekali karena ternyata beliau mau terjun langsung,” ungkapnya.

Ia juga mengakui bahwa program ronda sangat membantu kerja kepolisian dalam menjaga keamanan di tiap daerah. Dengan keterbatasan personel kepolisian, keterlibatan warga lewat ronda sangat membantu.

Bupati Lampung Tengah Mustafa dan perwira pendamping mahasiswa PTIK | Raeza/jejamo.com

“Hasil dari ronda malam ini akan kami buat laporan untuk kemudian dipaparkan langsung kepada bupati. Lewat pengabdian masyarakat ini kami sama-sama memberikan feedback apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu diperbaiki kedepan,” ujar Kombes Yus.

Sementara itu, Bupati Mustafa menerangkan dicanangkannya program kerakyatan semesta (ronda) bermula dari banyaknya permasalahan keamanan dan konflik antar warga di Lampung Tengah. Mustafa sendiri mengaku sudah beberapa kali terjun di tengah peperangan warga.

Bupati Lampung Tengah Mustafa |
ist

“Saya malu jika Lamteng dikenal tidak aman atau banyak begal. Disatu sisi Lamteng kabupaten terluas yakni 5.000 km persegi, terdiri 311 kampung dan dihuni lebih dari satu juta penduduk. Sementara aparat kepolisian jumlahnya terbatas dan Kodim masih menyatu dengan Kota Metro,” jelasnya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya menginisiasi agar program ronda kembali digalakkan di tiap-tiap kampung di Lampung Tengah. Sampai saat ini sedikitnya 2017 pos ronda telah dibangun, lampu-lampu jalan dipasang, Linmas dibekali kendaraan patroli dan handy talky, dan kordinasi dengan kepolisian serta TNI juga terus ditingkatkan.

“Kendati demikian ronda yang saya lakukan bukan ronda biasa. Saya tidak hanya berbicara keamanan, tetapi juga meninjau langsung kondisi masyarakat saya. Kita diskusi bersama dan menyerap aspirasi mereka. Dari sinilah saya bisa menentukan kebijakan yang tepat sasaran untuk masyarakat,” ujar bupati ronda ini.(*)

Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini