Jejamo.com, Kota Metro – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, menargetkan penguatan food nexus atau Kota Metro yang sustainable berkelanjutan dan mempunyai ketahanan pangan yang baik, energi dan airnya juga baik.
Wahdi mengatakan, Kota Metro merupakan kota jasa dan perdagangan yang menjadi pusat kegiatan wilayah (PKW) di Provinsi Lampung. Namun, harus tetap memperhatikan food nexus tersebut.
“Saya mengharapkan tentu memperhatikan bahwa Metro ini kota jasa dan kota perdagangan yang merupakan pusat kegiatan wilayah (PKW) di Provinsi Lampung tetapi tetap menguatkan food Nexus yang mana menjadikan sebuah wilayah menjadi kota sustainable atau berkelanjutan,” ujar Wahdi usai Musrenbang RKPD Kota Metro 2025, Kamis, 7/3/2024.
“Food nexus ini ketahanan pangan yang baik energinya, baik airnya. Nexus ini adalah keterkaitan dengan hal itu, keterkaitan dengan fasilitasi masyarakat, perdagangan dan jasa,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, Kota Metro disebut kota jasa dan perdagangan lantaran ada rumah sakit rujukan, kawasan pendidikan, UMKM dan lainnya. Ini berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat yang tinggi di Bumi Sai Wawai.
“Karena itu capaian pertumbuhan ekonomi kita tertinggi di Provinsi Lampung. Maka kita masuk pada pembangunan dengan angka kemiskinan rendah,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini juga berdampak pada rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, dan IPM Kota Metro yang tertinggi di Lampung.
Wahdi menambahkan, untuk pembangunan tahun 2025, pihaknya menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Metro bisa lebih tinggi. Sebab, hal ini akan berdampak pada pemerataan pembangunan di Bumi Sai Wawai.
“Dan untuk anggaran di tahun 2024 kita memasang kisaran Rp900.87 miliar atau hampir Rp1 triliun untuk pembangunan. Maka untuk tahun 2025 harapan kita yang kita pasang lebih tinggi kalau PAD-nya naik karena dana alokasi umum (DAU) itu dilihat jumlah penduduk dan lainnya,” tandasnya.(*) (ADV)