Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Advertorial: Bupati Lampung Tengah Fasilitasi Penganugerahan Gelar Adat Tokoh Nasional

Bupati Lampung Tengah Mustafa,  bersama tokoh adat nasional Surya Paloh, saat hendak memasuki gedung Sesat Agung Nuwo Balak Lamteng, Senin, 11/4/2016. | Raeza/Jejamo.com
Bupati Lampung Tengah Mustafa, bersama tokoh adat nasional Surya Paloh, saat hendak memasuki gedung Sesat Agung Nuwo Balak Lamteng, Senin, 11/4/2016. | Raeza/Jejamo.com

Jejamo.com, Lampung Tengah – Bupati Lampung Tengah, Mustafa memfasilitasi penganugerahan gelar yang diberikan oleh Penyimbang Abung Siwo Mego  untuk Surya Paloh. Pemberian gelar ini bentuk penghormatan terhadap tokoh nasional.

Pemberian gelar oleh ratusan penyimbang dari sembilan marga itu diselenggarakan di Sesat Agung, Nuwo Balak, Senin, 11/4/2016.

Bupati Mustafa, yang bergelar Suttan Turunan Aji mengatakan dengan penganugerahan gelar, artinya Surya Paloh resmi menjadi saudara sembilan marga yang ada di Lampung Tengah.

Ratusan penyimbang dari berbagai marga yang ada di Lamteng, Unyi, Unyai, Selagai, Nuban, Subing, Beliuk, Anak Tuha, Nyerupa, Pubian Telu Suku,  ikut meresmikan pemberian gelar tersebut.

Bupati Lampung Tengah, Dr. Ir. Mustafa bersama tokoh nasional Surya Paloh dan Kapolda Lampung, Brigjen Polisi Ike Edwin. | Raeza/Jejamo.com
Bupati Lampung Tengah, Dr. Ir. Mustafa bersama tokoh nasional Surya Paloh dan Kapolda Lampung, Brigjen Polisi Ike Edwin. | Raeza/Jejamo.com

Prosesi adat dimulai dengan pengalungan tapis adat Lampung kepada Surya Paloh oleh perwakilan penyimbang, Zulkarnain yang bergelar Suttan Penyimbang Agung.

Selanjutnya Surya Paloh didampingi Suttan Turunan Aji (Bupati Mustafa) dibawa ke Jenganan menggunakan rato, diiringi seluruh tokoh adat yang hadir.

Jenganan adalah rumah Suttan Turunan Aji, dalam hal ini yang digunakan adalah rumah dinas bupati Lamteng. Sedangkan rato adalah kereta kencana berhias ukiran naga.

Prosesi selanjutnya, yang harus dilewati Surya Paloh adalah pemotongan apeng atau penghalang. Lalu ikut serta dalam igel tuho (tari tuha) dan naik pepadun (tahta kehormatan) untuk mendapatkan gelar Suttan Nata Negara yang disahkan oleh penyimbang sembilan marga.

Kemudian Surya Paloh bersama para tokoh adat menyaksikan Mulyaris (Muda-mudi) Menari sebagai tanda ikut bergembira menyambut saudara baru.

Salah satu prosesi pemberian nama adat kepada tokoh nasional Surya Paloh di gedung sesat Nuwo Balak, Senin, 11/4/2016. | Raeza/Jejamo.com
Salah satu prosesi pemberian nama adat kepada tokoh nasional Surya Paloh di gedung sesat Nuwo Balak, Senin, 11/4/2016. | Raeza/Jejamo.com

Pada acara puncak, Surya Paloh menerima anugerah berupa tombak tua sebagai payan (pusaka). Dan terakhir bersama Suttan Turunan Aji, Surya Paloh yang telah bergelar Suttan Nata Negara menginjak kaki kerbau (Temeu Dilunjuk). Dengan prosesi terakhir ini, Mustafa dan Surya Paloh resmi menjadi saudara.(*)

Laporan Raeza, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini