Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

5 Tanda Seorang Psikopat

Viva.vo.id
Ilustrasi | Viva.co.id

 

Jejamo.com, Jakarta – Orang kerap melekatkan kata ”psikopat” pada sosok pelaku pembunuhan, yang melakukan aksinya dengan cara yang sangat kejam, atau diiringi dengan penyiksaan di luar batas kemanusiaan.

 

Namun taukah anda? kata ‘psikopat’ sejatinya mulai populer ketika penulis novel Alfred Hitcock, kerap mengunakan kata tersebut ketika ia menggambarkan tokok antagonis dalam cerita bikinannya.

 
Lalu bagaimana mengenali seorang psikopat? Kriminolog sekaligus antropolog forensik asal Inggris, Xanthe D. Mallet, memberikan 5 tanda bagi anda agar dapat mengenali mereka.

 

Pertama, seorang psikopat biasanya tidak mampu mengekspresikan empati, tapi sangat pintar meniru bentuk emosi tertentu. Sebagai contoh, jika anda menanyakan tentang mengapa seorang psikopat bersedih, maka ia akan bercerita sangat dalam bagai mana mereka menjadi sedih. Namun sayangnya, hal ini tidak diiringi dengan respon fisik seperti menangis atau raut wajah yang sedih.

Kedua, kata dan sikap fisik tidak cocok. Seorang psikopat tak bisa menyembunyikan keadaan mereka yang tidak bisa merasakan gejolak emosi, secara terus menerus. Misalnya, ketika psikopat menyebut perasaan sangat menyedihkan, awalnya terlihat seperti benar-benar sedih. Tapi beberapa lama kemudian, sikap mereka akan menunjukkan keadaan berbeda, yaitu tatapan yang santai atau sikap yang tidak perduli.

Ketiga, Selalu ingin dekat secara fisik dan pribadi dengan orang lain. Seorang psikopat biasanya akan menyukai satu sosok yang dianggapnya menarik. Jika sudah begini ia akan selalu ingin dekat dnegan sosok tersebut baik secara fisik maupun pribadi. batas-batas tatanan sosial yang biasanya ada, seperti perbedaan kelamin, ras, agama, atau status sosial tidak menjadi halangan baginya.

Keempat, Psikopat biasanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan dapat dapat memperdaya orang lain. Dari beberapa wawancara yang dilakukan oleh Mallet, terhadap psikopat pelaku pembunuhan, terdapat sikap secara umum yang ditunjukkan, yaitu sangat angkuh ketika mengikuti proses penyidikan. Dalam setiap interogasi, pelaku psikopat seolah merasa sedang dalam permainan dan merasa akan memperdayai penyidik.
Kelima, Psikopat sejati suka berbicara tentang sesuatu hal yang bersifat menguasai orang lain. Secara tidak sadar, kata-kata mereka kerap mengandung ancaman tersembunyi di balik senyum manis atau sikap tenangnya.

Menurut Mallet, meskipun sebagai seorang kriminolog dan antropolog forensik sering mewawancarai psikopat dan mengenali tanda-tanda mereka, tidak menutup kemungkinan dirinya masih salah menilai.

“Seorang psikopat sangat licik, dan memiliki keterampilan meniru yang sangat baik serta berpengalaman, psikolog forensik atau polisi yang berpengalaman saja masih bisa tertipu, terutama dalam interaksi singkat,” ujar Mallet, seperti yang dikutip dari Tempo.co, senin, 14/9/2015.(*)

Populer Minggu Ini