Jejamo.com, Bandar Lampung – Muhammad Wirna (62) sudah empat tahun menjadi marbot Musala Daarul Hikmah di Jalan Pangeran Antasari, Gang Langgar, Kedamaian, Bandar Lampung.
Selama menjadi marbot, banyak suka-duka didapat.
“Selama jadi marbot, saya banyak suka ketimbang duka. Saya kerjakan dengan ikhlas dan ridho serta mendapatkan pahala dan mendekatkan saya dengan Allah Swt,” ujarnya kepada jejamo.com, Senin, 27/6/2016.
Wirna mengaku, setiap bulan mendapatkan honor Rp350 ribu. Selain itu, ada juga warga setempat yang sesekali memberikan bantuan kepadanya.
“Honor saya dari musala cukup enggak cukup. Tapi, saya ikhlas menerimanya dan tetap harus disyukuri. Biasanya tambahan yang saya dapat bantuan dari warga sini ada,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Wirna,ia juga mendapat bantuan tempat tinggal di Kantor Kelurahan Kedamaian. Ia tinggal bersama istri dan satu anak perempuannya.
“Alhamdulillah bisa tinggal di Kantor Kelurahan Kedamaian dan setiap hari membersihkan kantor ini juga,” terangnya.
Wirna dibantu istrinya Aliya (37), dengan menjadi pembantu rumah tangga.
“Istri bantu-bantu sebagai tukang cuci dan gosok baju di lingkungan sini,” kata dia.
Ia berharap, tahun ini bisa pulang kampung bersama istri dan anaknya.
“Rencananya kalau ada rezeki, Lebaran tahun ini saya ingin pulang kampung ke Ceruas, Pendeglang, Banten, bersama istri dan anak. Sudah hampir lima tahun enggak pernah pulang,” ujarnya.
Atas bantuan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung, ia berterima kasih.
“Semoga bantuan ini membawa berkah, terima kasih IZI Lampung,” ujarnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
Tulisan ini Dipersembahkan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung.