Jejamo.com, Bandar Lampung-Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia menutup rangkaian kajian ekologis bersama lebih dari 10 perwakilan perusahaan-perusahaan kopi domestik maupun internasional yang bergeliat di provinsi lampung dengan Deklarasi Bersama Cegah Deforestasi Akibat Budidaya Kopi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Acara tersebut dilaksanakan di meeting room, Hotel Emersia, Kamis, 12/4/2018
Kajian ekologis tersebut merupakan upaya nyata mengurangi eksplorasi TNBBS atas ekspansi ekonomi terkait pemanfaatan lingkungan bagi industri kopi. Noviar Andayani, Country Director WCS Indonesia di sela-sela acara mengatakan, setidaknya 10 persen dari area TNNBS kini sudah terancam kelestarian flora dan faunanya.
“Maka dari itu pernyataan bersama dengan merangkul seluruh pihak yang berkepentingan memang dirasakan perlu untuk dilakukan. ia juga mengapresiasi kehadiran perwakilan perusahaan-perusahaan kopi yang telah hadir dan bersedia duduk bersama mencari titik keseimbangan ekonomi dan ekologi,” ujarnya.
Lebih Lanjut Noviar menegaskan, inisiatif dan komitmen yang telah dilakukan diharapkan menjadi awal kerja keras untuk mengatasi permasalahan yang selama ini ada agar kelestarian ekologis TNBBS dapat terus terjaga. tidak hanya itu, dengan adanya kesadaran yang dibangun lebih dini juga berangsur-angsur akan memperpanjang umur budidaya kopi itu sendiri dikarenakan alam mengalami keseimbangan.
WCS Indonesia selama ini telah banyak menyelamatkan lingkungan dan satwa liar dengan kajian-kajian ilmiah serta selalu berusaha menginspirasi masyarakat untuk lebih menghargai alam. turut hadir dalam deklarasi bersama ini, antara lain, Kadis Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, perwakilan Nestle, Mayora Indah, Olam International, Lois Dreyfus, Jacobs Douwe Egberts BV,Enveritas, serta Asosiasi Supplier Kopi Lampung dan Kelompok Tani Karya Bakti Ulu Belu.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo. com