Jejamo.com, Kota Metro – Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Adrianti merasa kebingungan atas intruksi Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin yang melarang pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah karena terdapat 113 pasien yang belum dinyatakan sembuh, ditambah lagi terdapat penambahan 6 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Dengan jumlah pasien yang masih cukup tinggi, ketersediaan ruang isolasi yang tersedia hanya ada 25 kamar, di mana sebagian sudah terisi pasien Covid-19.
“Kami siap menindaklanjuti arahan wali kota, tapi ketersediaan ruang isolasi di Kota Metro masih belum memadai di mana pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani perawatan isolasi mandiri ada 113 orang dan yang baru dijemput ada empat orang,” kata Erla Adrianti saat dikonfirmasi Jejamo.com melalui pesan singkat, Rabu, 5/5/2021.
Kemudian Erla juga menyampaikan, terdapat 25 ruang isolasi mandiri yang telah siap untuk pasien gejala ringan.
“Untuk ruang isolasi yang tersedia, ada delapan kamar di Gedung Pramuka Metro Selamat, sembilan kamar di Wisma Haji, dan rencananya persiapan delapan lagi di daerah Lambau, jadi ada 25 kamar isolasi mandiri dan masih jauh bila semua harus diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah. BPBD Kota Metro juga sedang mencari lokasi yang pas untuk tambahan ruang isolasi bagi pasien, dikarenakan sesuai instruksi, warga yang bergejala meski belum positif harus ikut diisolasi juga bila ketersediaan tempat cukup,” imbuhnya.
Sementara itu, W, mantan pasien Covid-19 Kota Metro mengaku keputusan Wali Kota Metro hanya akan memperparah kondisi pasien dengan gejala ringan bila dipindahkan ke tempat yang jauh dari dukungan keluarga.
“Saya rasa malah semakin parah, saya dan anak saya positif Covid-19 beberapa hari lalu, kemudian saya diminta isolasi di tempat yang disediakan pemerintah namun saya menolak, dengan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari saja pikiran kami sudah binggung dan berat, apalagi harus jauh dari dukungan keluarga, malah akan membuat imun kami lemah. Kami harap pemerintah dapat mengkaji lagi keputusan itu, dan tim survei untuk benar-benar melihat kondisi isolasi mandiri di rumah tiap pasien layak atau tidak, baru mengambil tindakan,” jelasnya.(*)[Abid Bisara]