Jejamo.com, Bandar Lampung – Universitas Lampung melaksanakan uji coba parkir terpadu, Senin (03/09/18). Unila juga menyiapkan empat bus untuk melayani antar-jemput yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, bahkan dosen yang ingin memanfaatkan fasilitas ini.
Menurut Kepala Bagian Hukum Tata Laksana Barang Milik Negara (HTL BMN), Yodhi Ramadani, ini merupakan lanjutan dari kebijakan Rektor mengenai tata tertib di lingkungan kampus Unila.
Ia menjelaskan, ketertiban kendaraan di dalam kampus hijau Unila yang semakin padat sehingga perlu ada penataan dengan adanya parkir terpadu.
Selanjutnya, kendaraan yang disiapkan Unila untuk melayani penumpang akan tersedia setiap 10 menit.
Di sisi lain, untuk keamanan kendaraan di lokasi parkir terpadu, pihak HTL BMN telah berkoordinasi dengan satuan pengamanan Unila.
“Kami informasikan kembali kepada sivitas akademika Unila, hari ini Unila tengah mencoba menerapkan sistem parkir terpadu, untuk rutenya (bus unila) pertama dari titip awal parkir, keliling ke fakultas pertanian lalu ke perpustakaan, lalu ke fakultas teknik dan ke fakultas ekonomi, lalu bus turun ke jalan di fakultas hukum, FKIP lanjut ke kedokteran dan FMIPA dan kembali lagi ke titik penjemputan”, urai Yodhi.
Yodhi menambahkan, masih banyak terdapat kendala dalam pelaksanaan, namun untuk kini Unila tetap memulai uji coba parkir terpadu dengan menetapkan beberapa peraturan.
“Kami koordinasi dengan satpam karena Gojek, Grab dan kendaraan online lainnya enggak boleh masuk,” terang Yodhi.
“Berdasarkan hasil rapat para pimpinan, baik warek 2, warek 3, wadek 2 semua fakultas hingga satpam, pelayanan dari pihak driver bis dilaksanakan secara kontinu. Untuk operasional dimulai dari 06.30 sampai 17.30, driver hanya bergantian saja saat istirahat siang, tetapi bis tetap berjalan, sedangkan di hari Sabtu dan Minggu operasional shuttle bus ini libur, dan penggunaan layanan shuttle bus ini dibebaskan dari tarif,” urainya lagi.
Dalam kesempatan lain, Rektor Unila, Prof. Hasriadi Mat Akin mengatakan, jumlah kendaraan keluar masuk di Unila berdasarkan hasil identifikasi terdapat lebih dari ribuan kendaraan yang melintas di jam sibuk khususnya.
Dengan adanya program shuttle bus ini, masyarakat kampus diharapkan dapat beralih menggunakan angkutan yang telah disediakan untuk memulai ketertiban dan suasana belajar yang kondusif dan tenang di dalam kampus.
Rektor juga menambahkan ini merupakan tugas Unila dalam memberikan contoh sebagai wilayah yang mendukung green matrics.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com